“Min, cepat lari!” teriak lelaki yang sudah jauh di depan Rusmin. Dengan napas yang masih memburu, keringat bercucuran, Rusmin dan Tegar menyelinap di sebuah rumah…
View More Delusi PencuriTag: cerpensantri
Nasib Pengemis
Seorang ibu muda sedang bersepeda. Sabtu pagi ini, ia menggenjot sepedanya memutari jalan perimeter kampus Universitas Indonesia. Di belakangnya, membuntuti, dua orang anaknya, lelaki dan…
View More Nasib PengemisPohon dalam Perut
Semenjak ibu mengatakan bahwa biji yang tertelan itu akan tumbuh dalam perutnya, lalu menjadi pohon yang dahannya bergoyang-goyang, saban malam keringat dingin mengucur dari tubuhnya.…
View More Pohon dalam PerutHilangnya Guru Ngaji
“Bagaimana ini, kotak amal kita hilang? Ke mana Agus? Atau jangan-jangan dia yang mengambilnya tadi malam?” Sukidi menceracau setelah mengetahui kotak amal musala Ar-Rahman terbongkar,…
View More Hilangnya Guru NgajiGus Hikam Mencari Surga
“Apakah menurut Abah Yai seluruh amal ibadahku sudah cukup untuk menjadi penghuni surga?” Gus Hikam bertanya kepada Abah Yai dengan raut wajah penuh pengharapan. “Memangnya…
View More Gus Hikam Mencari SurgaTersebab Rindu
“Syam, dipanggil Kiai!” “Di mana, Kang?” “Di ruang tamu, sepertinya ada ibumu datang.” Lelaki yang dipanggil “kang” oleh Hisyam berlalu begitu saja meninggalkan Hisyam. Deg.…
View More Tersebab RinduDarah Sabilillah
Sumenep, 1946 Pagi cerah, mentari bersinar ramah. Burung berkicau tanda kehidupan kembali dimulai. Tak terasa satu tahun sudah Bung Karno dan Bung Hatta atas nama…
View More Darah SabilillahMusala Wak Ama
Jika kau sempat berkunjung atau pergi ke pasar Bunagung yang tidak jauh dengan rumahmu itu, untuk kali kesekian, kau sempatkan lagi masuk ke sebuah gang…
View More Musala Wak AmaSantri Bambu Runcing
Kenalkan! Aku bagian dari rombongan santri yang dikirim untuk membantu Arek-arek Suroboyo. Berkat kuasa Allah aku masih selamat. Betapa dahsyat perang di Surabaya pada Sepuluh…
View More Santri Bambu RuncingKetika 22 November 2006
“Tak cukup hanya mengerti, tapi juga harus memahami,” pesan Pak Kiai saat mengkaji kitab Ihya Ulumuddin selepas salat Ashar. Pesan ini yang selalu diingat oleh…
View More Ketika 22 November 2006