Lelaki Pemetik Buah Kebohongan

1,097 kali dibaca

Andre hanya bisa duduk terdiam di pojok kamar sambil menutup kedua matanya dengan bantal. Meski keinginan untuk memburu kupu-kupu kuning ke lereng kebun siwalan tetap ada di hatinya, tapi ia tak berani keluar, dan terpaksa harus mengurungkan niatnya dengan dada yang sesak. Beberapa kali ibunya membujuk untuk keluar, tapi ia menggeleng. Kalau pun mau melihat, ia pasti sebatas menoleh ke arah jendela dengan wajah yang diliputi rasa takut.

Ia melakukan itu semua karena takut pada seekor buaya yang merayap di dahan lengkeng yang tumbuh di dekat jendela rumahnya, sebagaimana yang diceritakan ayahnya pagi tadi setelah ia pamit untuk memburu kupu-kupu sembari memegang jaring yang dilingkari kerangka kawat.

Advertisements

Sedang Suma, ayah Andre, tersenyum melihat anaknya yang berusia lima tahun itu ketakuatan. Ia pun berkesimpulan bahwa kebohongan punya kekuatan sepuluh kali lebih dahsyat daripada sepuluh kali sabetan gagang sapu ke punggung Andre. Hanya kalimat bohong yang mampu menahan Andre untuk tidak selalu keluar rumah. Itulah sebabnya, Suma kini tak perlu lagi menyediakan gagang sapu, cemeti, atau seutas rotan yang biasanya digunakan untuk memukul—atau kadang sekadar menakut-nakuti—Andre agar tidak keluar rumah. Kini ia cukup menyiapkan kalimat bohong yang tentu setiap waktu—atau minimal setiap hari—redaksi bahasanya harus diubah demi memengaruhi pikiran Andre agar percaya.

Sejak tiga bulan terakhir, Andre punya kebiasaan unik yang kerap ia lakukan saat bermain dengan taman-temannya. Kebiasaan itu antara lain mandi pasir, makan serangga yang dibakar, dan mengunjungi kuburan. Kebiasaan itulah yang membuat Suma selalu melarang Andre agar tidak keluar rumah.

“Papa selalu menakut-nakuti Andre dengan kata-kata bohong supaya tidak keluar rumah. Apa salahnya kalau dia keluar rumah untuk bermain, Pa? Bermain adalah dunia anak, Pa, di sanalah ia akan belajar bersosialisasi,” ujar Yumi kepada Suma di ruang tamu seraya memegang sepiring nasi, setelah nyaris putus asa karena tak berhasil membujuk Andre untuk makan malam.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan