Malam datang seperti biasa: dengan bunyi jangkrik, dengan angin yang membawa bau tanah basah, dan dengan dingin yang menusuk di sela-sela jari. Di meja panjang…
View More Penjamuan di Meja PanjangTag: cerpensantri
Rajutan Benang Cinta Ibu
Hujan turun rintik-rintik di halaman rumah. Bau tanah basah bercampur dedaunan jatuh memenuhi udara pagi. Di teras, Ibu duduk dengan tubuh membungkuk, jari-jarinya sibuk merajut…
View More Rajutan Benang Cinta IbuPahlawan dari Desa
“Gimana, Ron. Sudah siap?” tanya ayah kepadaku saat hendak berangkat ke posko penggalangan dana untuk pembangunan surau. “Iya, Yah. Siap.” Kebetulan hari ini adalah hari…
View More Pahlawan dari DesaGunting Bang Cukur
“Atasnya potong sedikit ya, Bang,” ujar pria yang tengah duduk di depan cermin yang terlihat sedikit kusam itu. “Loh, tumben, Kang?” sahut Bang Cukur sembari…
View More Gunting Bang CukurBukan Ngopi Biasa
Dari jendela jerambah kulihat si khotib tengah membacakan teks khotbah dengan khusyuk. Janggutnya yang memutih bergerak ritmis penuh kharismatis. Suara seraknya sedikit tersendat tatkala mengeja…
View More Bukan Ngopi BiasaBang Satpam Penjaga Gerbang
Namaku Anton. Pria berusia 35 tahun yang telah dikaruniai dua pangeran tampan dari istri cantik yang amat kusayangi. Pekerjaan sehari-hariku adalah menjaga gerbang di sebuah…
View More Bang Satpam Penjaga GerbangWarisan Aroma Krejengan*
Di bawah langit biru cerah yang membentang di atas Desa Krejengan, Probolinggo, seorang anak muda bernama Mamad duduk di tepi sawah sambil menghirup dalam-dalam aroma…
View More Warisan Aroma Krejengan*Warisan Kiai Raden
Malam itu ratusan bahkan ribuan orang memadati seluruh halaman pesantrenku. Bibir mereka komat-kamit mengucapkan puji-pujian pada Sang Maha Kuasa. Para ulama dan kiai-kiai besar seluruh…
View More Warisan Kiai RadenMenambang Air Mata*
“Menyebalkan! Setiap hari harus ikut paman menambang emas. Sudah seperti semut saja, tetapi bukan membawa masuk remah-remah ke dalam lobang, tetapi sebaliknya! Sialan betul hidupku,”…
View More Menambang Air Mata*Pohon Salam*
Alhamdulillah, demikian benaknya seiring tangan kanannya tampak agak bergetar menerima amplop gaji pertamanya. Ia amat gembira, Gusti Allah Ta’ala memberinya rezeki uang lantaran bekerja, bukan…
View More Pohon Salam*