Pagi ini ia melihat labuhan yang sudah dikerumuni puluhan orang. Setiap hari, ia juga melihat labuhan yang panjangnya tiga puluh meter. Lima belas meter pertama…
View More Labuhan KayuKategori: Cerpen
Lelaki Peminta-minta
Lelaki itu tidak pernah berhenti mengangkat tangannya ke langit dan berbicara cepat yang tidak jelas ujarannya. Dia peminta-minta yang selalu kutemui ketika berbelanja ke pasar.…
View More Lelaki Peminta-mintaPerempuan Tua di Halte Tua
Bus bergerak meninggalkan halte tua. Gandari mengamati kursi-kursi yang kosong, lalu memilih kursi di dekat pintu belakang. Sebelum duduk, Gandari melempar pandangan sejenak ke arah…
View More Perempuan Tua di Halte TuaRiwayat Si Kembar
Sunti sangat yakin nasib dan masa depannya akan lebih baik dari saudara kembarnya, Sinta. Keyakinan itu tumbuh dari keadaan dirinya yang secara fisik jauh lebih…
View More Riwayat Si KembarKebahagiaan Mereka
Semilir angin sepoi-sepoi membuat rintikan air dari langit mulai membasahi korden jendela kamar Rhafisqy. Suara azan dari corong masjid pun mulai terdengar, sebentar kemudian terdengar…
View More Kebahagiaan MerekaLukisan Samsul
Cahaya bulan tepat menerangi selembar kanvas yang masih bergelut dengan tangan keriput milik pria tua di teras sebuah sanggar. Lebih dari tiga belas tahun Samsul…
View More Lukisan SamsulSi Jago yang Kesepian
Udara pagi sudah mulai memudar. Polusi dari berbagai macam kendaraan sudah terasa di Pasar Selasa. Hati Mbah Darman senang sekali, mengayuh sepeda usangnya pulang dari…
View More Si Jago yang KesepianYasinan
Nek Halimah datang paling awal di antara jemaah lainnya. Jalannya melambat memasuki pelataran musala, bersebab kakinya yang reumatik bertahun-tahun. Ia hendak mengikuti yasinan—kegiatan rutin setiap…
View More YasinanSetan Suradal
Mereka mengatakan bahwa Wak Amad kencing berdiri di dekat pohon keranji. Padahal Wak Amad tidak mengencingi batang pohon itu, melainkan hanya di sekitarnya. Pohon dengan…
View More Setan SuradalSeperti Beberapa Kejap Saja
Begitu mata terbuka, subhanallah —demikian ucapnya— tergeragap tiada terkira. Tiba-tiba saja ia mendapati hari mulai siang sementara dirinya sedang mengendarai motor di pinggir jalan memboncengkan…
View More Seperti Beberapa Kejap Saja