Di sebuah reruntuhan rumah yang diterjang longsor kemarin malam, Naryati mengais barang-barang yang masih bisa digunakan. Longsor yang menimpa rumahnya di desa Selopuro hanya menyisakan…
View More Izinkan Aku Tak Kembali Padamu, BuTag: cerita santri
Pak Lap
Selalu, sebelum pembeli pertama datang, lelaki itu tiba lebih dulu. Terkadang, lelaki yang umurnya kira-kira tiga puluh tahun itu sudah tiba di situ sebelum keluarga…
View More Pak LapTumbal
Di masa purnatugasnya sebagai anggota Baintelkam, Komisaris (purnawirawan) Prapto memutuskan untuk kembali ke rumah warisan orang tuanya di Desa Sukodono. Ia ingin menikmati hari tuanya…
View More TumbalDi Mata Ikan Tuhan Memandang
Kang Birin buru-buru ngajak mancing. Memang habis hujan semalam, dan biasanya bikin sungai banyak ikan. Di arus deras yang kecoklatan, di sana mereka berenang-renang. Di…
View More Di Mata Ikan Tuhan MemandangCinta Istiqomah
Semburat senyum Zana mengembang indah di bibirnya yang berlesung pipit. Menyapa mentari pagi yang masih belum tinggi menampakkan dirinya. Zana bersiap dan bergegas untuk berangkat…
View More Cinta IstiqomahSecarik Kertas Pembawa Resah
Hampir lima tahun sudah aku menjalani kehidupan sebagai seorang dosen. Setelah lulus kuliah di Aussie aku langsung direkrut sebagai tenaga pengajar di kampus tempat aku…
View More Secarik Kertas Pembawa ResahTak Sebusuk Bau Kentutku
“Kamu putra Pak Kariman, kan? Kampung pojok?” pertanyaan Pak Hamdan merenggut ketenanganku. Untuk apa aku dipanggilnya? “Lho, kok nggak dijawab pertanyaanku?” Sorot mata Pak Hamdan…
View More Tak Sebusuk Bau KentutkuKRL, Unta, dan Santri
Hari itu adalah Senin, orang kantoran menyebutnya hari kerja. Hari di mana Bumi dan Langit diciptakan, hari di mana junjungan alam dilahirkan, dan hari di…
View More KRL, Unta, dan SantriKisah Preman Balyat
Rembulan yang bersinar temaram menemaniku bermalam minggu di teras rumah. Cahaya muram itu menyibak mendung dan menerobos daun-daun kelapa yang berjejer rapi di pekarangan. Gerimis…
View More Kisah Preman BalyatMisteri Pensil Arga
“Sudah siap untuk berangkat?” tanya Sukati kepada Arga. “Sini, kutalikan sepatumu!” Arga dengan diam melangkahkan kakinya menuju ibunya. “Kamu jangan berkelahi lagi, nanti kamu tidak…
View More Misteri Pensil Arga