HUJAN MENIKAM LUKA titik hujan setajam alismu, menembus jantung hati, pecah air laut pada helai kedipmu yang paling pijar hujan masih berpendar, ketika merah senja…
View More SERUNCING ALIS CLEOPATRATag: puisi santri
BULAN MENUNGGU TERANG
BULAN MENUNGGU TERANG Cahayanya redup di remang malam seakan tak ingin bersahabat dengan alam menghapus terang dan menjadikannya kelam mengubah butiran bait menjadi kalam Kerinduan…
View More BULAN MENUNGGU TERANGLUKA PALING MERIAH
LUKA PALING MERIAH Tanganmu memegang secangkir puisi racikanku. Kau minum perlahan tanpa takut kujejali racun asmara. Seteguk dua teguk kemudian. Senyum simpulmu lalu, seolah meraba…
View More LUKA PALING MERIAHSUNGAI CAHAYA
TAREKAT SUFI selembar nyawa dibakar cinta sayap-sayap laron menyala tubuh milikmu merayap di lantai masjid rumahmu adakah pengikut-pengikut membuntut di belakangmu menari pada lampu seperti…
View More SUNGAI CAHAYARITUAL PENGHAMBAAN
RINDU SAHABAT duduk bercengkrama melingkarkan cerita bertukar ratapan lama di perjumpaan yang tak lama kopi panas di cangkir dan sebungkus rokok saling canda dan bertukar…
View More RITUAL PENGHAMBAANSAJAK KECIL UNTUK TUHAN
ARTI aku mengupas hidupku umpama membuka kulit bawang potongan-potongan sepi berjatuhan kepunyaanku sendiri aku menganga tiada menyaksikan sunyi seperti ruang puisi menampung arti 2019…
View More SAJAK KECIL UNTUK TUHANKITAB SULUK
SULUK ANGIN angin tangkapan puisi berkesiur di hati seperti isyarat yang meneroka deret pepohonan ayat ia dingin menggigilkan kata-kata mengajak makna memeluk kehadiran-Nya 2019 SULUK…
View More KITAB SULUKMEMBACA HUJAN
EKSTASI WAKTU rasanya bau kemarin terkuak di ketiak bunga itu bau harum cintamu, aku begitu menyukainya keindahan dengan rahasia memerah dan fana bolehkah kucium lagi…
View More MEMBACA HUJANJALAN SURGA
TUHAN PUN ERAT MEMELUK (1) Pada gelombang pasang yang bergulung-gulung di Minggu pagi yang tak bermendung jerit siapa terapung-apung samar terdengar menggapai pucuk gunung Pada…
View More JALAN SURGAMenafsir Waktu dalam Puisi
MENITI WAKTU Oleh: Mukhlisin Aku meniti waktu menuju tanah-tanah berbatu. Sebab, di sanalah kekasih kelak kita menanam buah rindu. Aku mengukur jarak menjadikannya seindah berlarik…
View More Menafsir Waktu dalam Puisi