Streotipe Perempuan dan Analisis Komunikasi Interpersonal

1,900 kali dibaca

Problematika panjang yang selalu muncul di permukaan adalah isu-isu ketimpangan gender. Isu-isu ini kemudian memunculkan banyak pertanyaan tentang esensi bernegara yang damai, adil, dan terciptanya kehidupan yang nyaman.

Fenomena ini bermula dari sifat-sifat dan sistem sosial yang sering mengesampingkan peran perempuan dalam berbagai bidang sosial sehingga merujuk pada perlakuan eksploitasi kerja. Perempuan dijadikan objek diskriminasi yang nyata, lalu berujung pada penindasan yang terus berlajut dari masa ke masa.

Advertisements

Apa itu Gender?

Sejak kecil pikiran manusia sudah dibentuk melalui doktrin yang diberikan oleh lingkungan mereka. Setiap sudut pandang bahkan tindakan manusia merupakan hasil karya dari alam yang membentuknya. Manusia tidak bisa tumbuh dan hidup atas dirinya sendiri, namun ada tali sosial yang mengikat antara satu dengan yang lain. Sehingga, seperti mata rantai yang tidak bisa terpisahkan, mereka saling mempengaruhi karena melakukan hubungan yang silang menyilang. Maka dari itu, peran manusia yang satu kepada kehidupan manusia yang lain mempunyai pengaruh besar atas keberlangsungan hidupnya pada hari itu bahkan untuk masa depan.

Memaknai gender seringkali disalahpahami sebagai objek biologis (seks), yakni jenis kelamin perempuan dan laki-laki. Padahal, gender dan seks adalah dua hal yang berbeda. Gender adalah konstruksi sosial yang dipengaruhi kondisi sosial, budaya, politik, ekonomi, agama, maupun lingkungan etnis. Sementara, seks adalah pembagian dua jenis kelamin manusia yang ditentukan secara biologis yang melekat pada jenis kelamin tertentu dan telah melekat pada laki-laki dan perempuan sejak mereka lahir.

Dengan demikian, gender dan seks adalah dua penafsiran terhadap perbedaan laki-laki dan perempuan. Gender bersifat nonbiologis, adapun seks bersifat biologis. Artinya, gender bukanlah suatu sifat yang ada pada diri manusia sejak lahir. Ia sifat yang diberikan kepada manusia oleh lingkungan mereka.

Dalam gender, misalnya, ada sifat kuat, pemberani, maskulin, feminim, lemah lembut, penakut, dan lain sebagainya. Sementara, dalam seks, misalnya, laki-laki memiliki jakun dan perempuan mengalami menstruasi ketika berumur sembilan tahun.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

One Reply to “Streotipe Perempuan dan Analisis Komunikasi Interpersonal”

Tinggalkan Balasan