Rahasia Kopiah Lusuh

2,031 kali dibaca

Teriakan-teriakan itu sudah selesai berbulan-bulan lalu, tapi gemanya masih memenuhi lubang telinga Dzul. Tak ada rasa malu yang ditunjukkan di wajahnya. Bahkan dadanya mengembang, berbunga. Saat ada yang bertanya di mana dia mendapat kopiah tersebut. Namun tetap saja tak ada yang tahu jawabannya.

Banyak yang menduga bahwa itu adalah koiyah pemberian dari orang spesial. Sampai-sampai Dzul tak ingin menggantinya setelah sekian lama. Banyak juga yang mencoba untuk memberinya koiyah yang lebih layak. Namun, Dzul selalu menolaknya dengan sangat halus, sampai mereka yang mengajukan diri mundur tanpa sakit hati.

Advertisements

“Saya sangat bersyukur pada Pakde, bahkan hati saya berbunga melebihi disukai oleh orang yang saya sukai. Tapi saya tak bisa melepas kopiah ini begitu saja.”

Itulah kalimat penolakan Dzul pada Pakde Pandu. Beliau adalah salah satu sesepuh desa dan juga salah satu kerabat Pondok Jauhar. Salah satu pondok pesantren paling tersohor di kecamatan sebelah. Di desanya, Pakde Pandu juga dikukuhkan sebagai penasihat desa. Banyak orang yang datang kepadanya untuk mendapatkan pencerahan. Mulai dari masalah rumah tangga, agama, bahkan untuk meminta nama bagi bayi-bayi mereka yang baru lahir.

Sebagian ternak miliknya dirawat juga oleh Dzul. Beliau sudah menganggap remaja itu seperti keluarganya sendiri. Ibu Dzul adalah teman sekelas Pakde Pandu. Sedang Dzul sendiri berteman baik dengan Zainuddin, anaknya Pakde Pandu. Mereka biasa berangkat sekolah dan ngaji bersama.

“Dzul, SMA kita besok ada kelasmeting, kan?” tanya Zainuddin saat istirahat.

“Iya, kenapa?”

“Enggak, aku tenang saja. Minimal cabang voli kita yang peganglah,” kelakarnya.

Dzul memang bocah yang tak pintar dalam hal pelajaran. Bahkan mungkin dia di bawah rata-rata anak yang lain. Tapi ada satu hal yang menjadikannya salah satu anak yang diperhatikan oleh guru-guru: dia tak pernah menolak jika dimintai tolong. Dia akan meninggalkan semua kepentingannya untuk orang lain. Kecuali hal itu, mengenai bapak semata wayangnya, hanya itu yang dia punya sekarang, dan cuma satu-satunya.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan