Benarkah Taliban Pasukan Imam Mahdi?

3,827 kali dibaca

Tidak bisa dimungkiri bahwa kemenagan Taliban yang menguasai Afghanistan menjadi sorotan hangat dunia, termasuk di Indonesia. Segala lini masyarakat ramai-ramai membicarakan Taliban, baik itu pengamat geopolitik, politisi, ulama, hingga masyarakat awam.

Atensi dari perbincangan tersebut masif di kanal-kanal web, media sosial, YouTube, media cetak, hingga saluran-saluran televisi. Singkatnya, hal ini dikarenakan Taliban berhasil mengusir negara adidaya Amerika Serikat dan organisasi militer terbesar, yakni North Atlantic Treaty Organization (NATO) dari tanah air Afghanistan.

Advertisements

Kemudian, ada beberapa tokoh agama dan umat yang dapat kita jumpai di kanal YouTube, media sosial, dan berbagai komentar di media sosial (salah satunya adalah Ustaz Rahmad Baequni; URB), dengan lantang dan percaya diri mengatakan bahwa Taliban adalah pasukan Al-Mahdi.

Hal ini cukup meresahkan dan menggelitikkan banyak orang, khususnya penulis pribadi. Di sisi lain, hal tersebut juga menggiring opini umat untuk se-iya se-kata dengan tokoh yang bersangkutan.

Pernyataan tersebut terasa meyakinkan karena diikuti dengan kutipan hadis. Padahal, dalam kajian maanil hadis dan kritik sanad hadis, yang dikutip tidak sesuai —terkesan dipolitisasi untuk kepentingan kelompok tertentu.

Misalnya, URB sendiri kaitanya dalam ini menjelaskan kemunculan pasukan panji hitam dari Khurasan (untuk tayangan lebih lanjut bisa di cek di kanal YouTube Al-Manhaj). Kemudian, URB membacakan hadis riwayat Tirmidzi mengenai pasukan panji hitam ini.

Narasi-narasi yang dibangun di antaranya: “Kami sepakat, bahwa Talibanlah pasukan panji hitam, karena dia yang berkuasa di Afghanistan hari ini. Taliban ini juga dibantu oleh para malaikat, sehingga bom-bom Amerika Serikat meledak sendiri.”

Narasi-narasi yang dibangun tersebut sangat menggiring opini umat lebih dikarenakan URB adalah tokoh agama, dan diikuti kutipan hadis yang menjadikanya seakan-akan pasti.

Politisasi Hadis

Hadis riwayat Tirmidzi yang dibacakan oleh URB adalah hadis yang bersumber; thabaqat pertamanya dari Abu Hurairah, dan hanya dibacakan sepotong. Redaksinya:

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

2 Replies to “Benarkah Taliban Pasukan Imam Mahdi?”

  1. Politikus yang menggunakan hadits umumnya diarah-sesuaikan untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Hadits politik berbeda dengan “politik hadits.” Pertama dapat bermakna positif sedangkan yang kedua bernilai negatif. Kita harus waspada terhadap politikus yang membawakan sebuah hadits, karena ditengarai sebagai (hanya) demi kepentingan partai. Saporana, mon omatao tor omatowa!

Tinggalkan Balasan