Al-Iman, Kisah Pesantren Tua dari Hutan Bulus

6,447 kali dibaca

Tergolong salah satu yang tertua, Pondok Pesantren Al-Iman Purworejo pernah melahirkan ulama hebat, salah satunya Mbah Shaleh Darat Semarang, yang kelak menjadi gurunya tokoh-tokoh hebat, di antaranya KH Hasyim Asy’ari dan KH Ahmad Dahlan. Hingga kini, Pesantren Al-Iman tetap kukuh sebagai salah satu pondok salaf yang disegani.

Tak ada catatan yang pasti. Tapi diperkirakan pesantren ini mulai berdiri sekitar tahun 1700-an, atau 1750-an, atau awal 1800-an. Saat itu, konon, ada ulama besar yang diasingkan Belanda ke sebuah hutan di daerah Purworejo, Jawa Tengah. Tujuannya agar ulama besar tersebut tidak menyebarkan ajaran Islam dan mengobarkan agitasi untuk melawan Belanda. Namanya Mbah Ahmad Alim.

Advertisements

Tempat pengasingan Mbah Ahmad Alim saat itu masih berupa hutan belantara yang dikenal sangat angker, dan belum ada sebutannya. Pengasingan ini tak membuat Mbah Ahmad Alim patah arang dalam berjuang. Hidup di hutan angker itu, Mbah Ahmad Alim malah mendirikan masjid kecil yang sederhana.

Keberadaan Mbah Ahmad Alim dalam pengasingan di hutan ini akhirnya diketahui oleh masyarakat. Orang-orang memang sudah mengenal Mbah Ahmad Alim sebagai tokoh yang alim dan banyak melakukan tirakat. Karena itu, akhirnya banyak orang datang ke tempat pengasingan Mbah Ahmad Alim untuk nyantri, belajar agama. Tempat itu pun akhirnya menjadi sebuah desa yang dikenal dengan nama Desa Bulus, karena di hutan itu terdapat banyak binatang bulus. Di desa baru ini pun telah berdiri sebuah pesantren. Salah satu santrinya adalah Mbah Shaleh Darat Semarang, yang kelak menjadi gurunya KH Hasyim Asy`ari, pendiri Nahdlatul Ulama (NU) dan KH  Ahmad Dahlan, pendiri Muhamadiyah. Pesantren ini ketika itu hanya dikenal dengan sebutan Pondok Bulus.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

One Reply to “Al-Iman, Kisah Pesantren Tua dari Hutan Bulus”

Tinggalkan Balasan