Hilangnya “Vibes” Ramadan Kita

353 kali dibaca

Genap sebulan yang lalu, bulan Ramadan meninggalkan kita. Bermacam-macam cara kita melepas kepergiannya. Beberapa orang melepasnya dengan biasa-biasa saja, sedangkan yang lain melepasnya dengan penuh duka. Ada yang senang karena hari raya tiba, ada yang sedih karena bulan puasa terlewat begitu saja.

Satu hal yang menarik menurut saya adalah adanya orang-orang yang mengatakan bahwa vibes Ramadan kali ini sudah hilang. Mereka berkata, hari-hari di bulan Ramadan ini tak ubahnya seperti hari-hari di bulan lainnya. Kita hanya mengganti jam makan dan jam tidur saja. Tak ada atmosfer atau suasana yang khas Ramadan.

Advertisements

Jika kita merasa bahwa vibes Ramadan tahun ini hilang, menurut saya itu memang karena kita yang menghilangkannya. Mari kita ingat kembali, apa yang sudah mengisi bulan Ramadan kita pada tahun ini. Kita terlalu sibuk memperhatikan layar gawai selama dua puluh empat jam setiap hari. Sebelum Ramadan tiba, kita sudah mulai membuat story H- sekian Ramadan. Kita bersikap seolah-olah paling menunggu datangnya bulan suci tersebut. Saat masuk hari pertama Ramadan, kita sibuk mengunggah menu sahur pertama ke media sosial. Entah itu merupakan makanan yang biasa kita makan sehari-hari atau makanan yang kita usahakan demi sahur pertama yang istimewa.

Libur awal Ramadan kita gunakan untuk merebah dan menggulir beranda media sosial. Ketika kesibukan harian mulai aktif kembali, kita makin tidak sempat membersamai bulan suci yang belum lama kita sambut dengan semangat. Selesai menjalani kesibukan harian, kita mampir membeli beberapa makanan untuk berbuka puasa di sore harinya. Sesampainya di rumah, lagi-lagi layar gawai yang menyita perhatian kita.

Oh, ada tren video baru ternyata. Ada musik latar yang sedang viral. Kita bagikan video tersebut ke grup WhatsApp dan mengetikkan pesan, “Besok kita bikin gini yaa.”

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan