Ustadz di Antara Nisma dan Najwa

1,177 kali dibaca

Adzan subuh telah berkumandang, menyeru seluruh umat Islam untuk mendirikan salat. Suasana di salah satu pesantren di Jombang masih sangat tenang, belum banyak santri yang terbangun.

“Mbak-mbak, ayo bangun sudah subuh. Mari jamaah sama Umi!”

Advertisements

Seruan itu seakan menyentak hati Niswa, salah satu santri putri di Pesantren Ar-Rahman Jombang. Niswa langsung bangun dan merapikan peralatan tidurnya, kemudian dia pergi ke belakang untuk mengambil air wudhlu lalu salat berjamaah.

Selesai salat jamaah dan membaca surat Yaasin, Niswa dan santri lainnya bersiap untuk pergi ke kampus. Niswa mengambil jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia di sana. Dia merupakan siswi yang berprestasi, pendiam, dan ramah, serta tidak sombong. Niswa adalah santri yang baik dan patuh serta cerdas. Dia selalu mengikuti kegiatan di kampus maupun di pesantren dengan tertib dan baik.

Suatu hari saat mengaji Diniyah, ada seorang ustadz baru yang mengajar Nahwu. Dia menggantikan posisi Ustadz Alim untuk sementara waktu karena Ustadz Alim masih ada acara KKN sebulan ini. Ustadz baru itu bernama Amar. Dia pendiam dan baik serta ramah, dan ternyata masih satu kampus dengan Niswa. Dia adalah kakak kelasnya.

Banyak santri putri yang langsung jatuh hati ketika melihatnya. Ya, dia memang ganteng dan keren, tinggi dan saleh.

“Hari ini semuanya nggak konsen waktu ngaji, soalnya ada ustadz ganteng itu, Nis!” ucap Najwa, salah satu teman Niswa saat mereka sampai di dalam kamar.

“Ah nggak semuanya kok, aku aja konsen sampai akhir tadi!” jawab Niswa santai.

“Iya, kamu konsen mandangin wajah gantengnya itu! Nggak merhatiin pelajarannya,” jawab Najwa dengan sinis.

“Yeee, emangnya kamu. Haram kali mandangin wajahnya terus. Lagian Ustadz Amar itu masih senior kita di kampus,” sahut Niswa seakan menceramahi Najwa.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan