Trik Memfilter Hadis Nabi

756 kali dibaca

Sebagaimana yang umat Islam yakini, hadis merupakan sumber ajaran Islam kedua setelah Al-Quran. Secara teori, mempelajari hadis seharusnya lebih mudah ketimbang mempelajari Al-Quran, karena status hadis merupakan penjelas bagi Al-Quran. Akan tetapi, kenyataannya tidak demikian. Mempelajari hadis dalam praktiknya jauh lebih sulit dari pada mengkaji Al-Quan.

Ada beberapa faktor yang menyebabkan hadis tidak semudah Al-Quran untuk dipelajari. Pertama, keberadaan hadis yang tersebar di beberapa koleksi dengan kualitas yang sangat beragam. Kondisi ini menjadi kendala tersendiri yang relatif sulit untuk dilakukan.

Advertisements

Kedua, tidak semua hadis memiliki kualitas yang sama. Karena itu, untuk menjadikan sebuah hadis sebagai hujjah, seseorang harus melakukan penelitian yang serius dan mendetail.

Para ahli biasanya menggunakan dua cara untk menguju kualitas sebuah hadis, yakni dengan melakukan kajian atau kritik sanad atau matan. Dengan mengkaji dua komponen ini, maka akan dapat diketahui apakah sebuah hadis tersebu layak digunakan atau tidak.

Ketiga, faktor yang membuat sulit mempelajari hadis juga disebabkan karena setiap peneliti harus mampu menjawab dua pertanyaan pokok, yakni bagaimana kualitas hadis dan bagaimana memahaminya?

Pertanyaan pertama mengharuskan seseorang mengetahui validitas suatu hadis, sementara pertanyaan kedua mengharuskan seseorang memahami kandungan atau dalalah-nya. Hal ini berbeda dengan Al-Quran, karena ketika mempelajari Al-Quran, seseorang hanya dituntut untuk memahami satu pertanyaan saja, yakni bagaimana memahami isinya?

Perlu kiranya ditegaskan, bahwa Rasulullah telah menyampaikan ajaran-ajaran Islam selama kurun waktu 23 tahun. Dalam rentang waktu itu, beliau telah banyak memberikan penjelasan berkenaan dengan Al-Quran yang diwahyukan kepadanya. Tentu banyak sekali hadis-hadis yang telah beliau sampaikan kepada para sahabatnya dalam berbagai situasi dan kondisi yang berbeda.

Kenyataan ini semakin membuktikan bahwa mempelajari hadis memang membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi, sehingga hasilnya benar-benar dapat dipertanggungjawabkan.

Kehadiran buku mutakhir karya Nadirosyah Hosein yang berjudul Saring Sebelum Sharing ini seakan-akan menjadi teguran atau bahasa lainnya sebagai pengingat tentang betapa pentingnya meneliti hadis secara serius dan mendetail, sebelum dijadikan bahan untuk sharing-sharing, sebagaimana yang menjadi maksud dari judul buku ini. Tentu, tujuannya agar setelah dapat memahami berbagai hadis secara menyeluruh baik teks maupun konteksnya, pengetahuan yang disampaikan bisa lebih berfaedah dan berkah.

Buku ini saya kira cukup berhasil memberikan trik-trik jitu dalam meneliti hadis secara serius dengan mengurai berbagai pembahasan yang berkaitan erat dengan kualitas sebuah hadis. Seperti halnya dalam pembahasan cara memilh hadis dari bebagai banyak kitab hadis dengan cara meneliti setiap perawinya; apakah perawinya dapat dipercaya, apakah perawinya adil, apakah sanadnya tersambung sampai kepada Rasulullah, dan lain sebagainya. Sehingga dengan demikian kualitas hadis dapat terkategorikanan sebagai hadis shahih.

Sebuah hadis dapat dipandang secara berbeda oleh para ulama karena berbeda pandangan atau ada pertentangan dengan hadis lain. Fatwa antar-ulama pun tidak seragam. Dalam fikih contohnya, perbedaan dalam memandang hadis pun bisa memunculkan mazhab-mazhab yang berbeda. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menelusuri status hadis tersebut sampai ke akar-akarnya seperti yang direkomendasikan melalui buku ini.

Dalam buku lain karangan Rusydie Anwar yang berjudul Ulumul Qur’an dan Ulumul Hadis, dinyatakan bahwa dalam ulumul hadis dikenal istilah rijalul hadis. Rijal atau tokoh adalah orang yang membentuk sanad atau dengan istilah lain ia juga disebut sebagai perawi. Ilmu ini mencakup beberapa kajian, terutama kajian terhadap sanad dan matan hadis.

Dari sini saya kira hal yang paling penting dalam meneliti hadis terdaapat pada sanad dan matan-nya. Bila keduanya dapat ditelusuri hingga ke akar-akarnya, maka selesai sudah proses filterisasi hadis nabi. Buku ini saya kira cukup baik untuk dibaca oleh setiap kalangan guna menjaga diri dari belajar instan hingga tidak sembarangan dalam ber-hujjah dengan hadis. Wallahu a’alam

Data Buku

Judul          : Saring Sebelum Sharing
Penulis       : Nadirasyah Hosen
Penerbit     : PT Bentang Pustaka
Cetakan     : Pertama,Februari 2019
Tebal Buku : 328 halaman
ISBN           : 978-602-291-562-1

Multi-Page

Tinggalkan Balasan