SUNGAI CAHAYA

990 kali dibaca

TAREKAT SUFI

selembar nyawa dibakar cinta
sayap-sayap laron menyala
tubuh milikmu merayap
di lantai masjid rumahmu

Advertisements

adakah pengikut-pengikut
membuntut di belakangmu
menari pada lampu

seperti kata-kata dalam puisiku
atau mereka bertebaran
seperti sayap-sayap patah
yang diam pada suatu malam

2019.

UMPAMA IQRA

umpama iqra pikiranmu selalu melayang
bergaung di udara
seakan memeriksa keadaan jiwa

umpama iqra tubuhmu menuliskan kalam
dari bayangan-bayangan
seakan mau mencapai hakikat cinta

umpama iqra kau menjadi puisi yang hening
berkesiur ke dalam batin
seakan hendak menyublim dengan suaraNya

2019.

KUTEMUKAN SEMESTA

setipis napas melintas
daun-daunan senja berguguran
kata-kata tenggelam
jatuh seperti impian

kutemukan semestamu
dalam semestaku yang hilang
malam-malam tanpa lolongan
bulan kosong menatap kosong

aku pasti telah sampai Kau
aku ingin segera terbang
seperti debu
ke bilik-bilik semestaMu

2019.

SUNGAI CAHAYA

aku tiba di sungai cahaya
bintang-bintang omar khayam mengalir
burung-burung attar beterbangan
rumi dan syams menari-nari

seperti api dengan angin
alangkah ingin
kutemukan diriku sendiri
di antara lanskap sufi

kulihat tali terjulur dari langit
dan bau jubah al hallaj
menggigit nyawaku
darah bergolak seperti ulat
tersengat di daun-daun makrifat

aku tiba di sungai cahaya
semua indah di bawah matahari rasul
segala cerah dan tak berbayang

Kau memandang kejernihan aliran
di hati bertebaran batu-batu
yang telah dikikis menjadi pasir impian
direnggut tangan-tangan yang memungut
butir-butir lembut perjalanan hidup

akankah kau sebagai penyair
menyulut lilin kata-kata
membiarkan jutaan laron
mabuk pada nyala

makna-makna yang dibaca
dengan mata berlautan makrifat
di mana sungai-sungai cahaya surut
menjadi serupa kenangan surga

2019-2020.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan