Saat Pondok Blokagung Jadi Kluster Corona

875 kali dibaca

Jumlah santri positif Covid-19 di Pondok Pesantren Darussalam Blokagung, Banyuwangi, Jawa Timur, terus bertambah. Hingga Selasa (25/8/2020), jumlahnya sudah mendekati angka 100. Berbagai upaya dilakukan untuk mencegah penyebaran lebih luas.

Penambahan kasus positif Covid-19 ini diinformasikan Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi dr Widji Lestariono kepada wartawan. Pada Selasa, menurut Widji Lestariono, di Banyuwangi terjadi penambahan 18 kasus, sehingga totalnya menjadi 213 kasus. Penambahan jumlah kasus terbanyak terjadi di Pondok Blokagung, yaitu 11 orang.

Advertisements

Di kluster Pondok Blokagung ini, jumlah kasus pertama dirilis pada Jumat (21/8/2020). Saat itu, sebanyak 77 orang santri dipastikan positif Corona. Lalu, pada Senin (24/8/2020) bertambah lima kasus dan Selasa 11 kasus. Sehingga, total ada 93 santri yang positif Covid-19. Seluruh santri yang positif Covid-19 itu kini diisolasi di ruangan khusus yang disiapkan oleh pihak pengurus pondok.

Melihat tren jumlah kasus yang terus bertambah, Dinas Kesehatan Banyuwangi bekerja sama dengan pengurus Pondok Pesantren Darussalam Blokagung terus melakukan berbagai upaya. Salah satunya, penerapan protokol kesehatan di lingkungan pondok diperketat. Lingkungan pondok, misalnya, benar-benar tertutup untuk orang luar. Tidak boleh ada kunjungan dari wali santri. Santri yang berada di dalam juga dilarang keluar dari lingkungan pondok.

Selain memperketat penerapan protokol kesehatan, para santri juga diajak untuk meningkatkan daya tahan tubuh (imun). Selama masa karantina, misalnya, tiap pagi para santri yang positif Covid-19 diajak berjemur dan senam pagi. Senam biasanya dilaksanakan di lapangan pondok yang berlokasi di Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Banyuwangi.

“Kita ajak senam dan berjemur. Ini untuk menjaga imun tubuh. Seluruh kegiatan kita lakukan bersama dengan pengasuh Ponpes, Dinkes Jatim, KKP, dan Kementerian Kesehatan,” ujar dr Widji Lestariono. Ia juga menegaskan bahwa seluruh santri yang dikarantina saat ini dalam kondisi baik dan sehat. Mereka merupakan pasien Orang Tanpa Gejala (OTG).

Kegiatan senam yang diinisiasi Dinas Kesehatan Banyuwangi ini disambut baik oleh kalangan santri. Menurut juru pondok, Nihayatul Wafiroh, para santri antusias mengikuti senam tiap pagi. “Mereka sangat senang, setelah diskusi panjang akhirnya mereka bisa keluar dari ruang isolasi dan berjemur serta senam untuk menjaga imun tubuh,” ujarnya.

Selain itu, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga menurunkan tim media untuk memberikan pelayanan kesehatan di lingkungan pondok. Di saat yang sama, Dinas Kesehatan Banyuwangi juga terus melakukan pelacakan kontak atas santri yang positif Covid-19 untuk dilakukan tes swab. Tujuannga agar tidak terjadi penularan yang lebih luas.

Begitu diketahui menjadi kluster Covid-19, dukungan dan bantuan terus mengalir ke Pondok Blokagung. Satgas Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Banyuwangi, misalnya, segera menyerahkan bantuan makanan secara langsung. Selain bahan makanan, menyusul juga akan diberikan vitamin dan obat-obatan.

Pada Senin, penyerahan dilakukan oleh Ketua Satgas sekaligus Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas. Bantuan berupa beras satu ton, 3.000 telur, 3 ribu susu kaleng, 300 dus vitamin isi 30 kaplet. “Suplai bantuan akan ditambah sesuai kebutuhan. Bantuan akan diberikan secara bertahap,” Widji Lestariono.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan