Risalah, Kitab KH Hasyim Asy’ari yang Abadi

1,176 kali dibaca

As-Sunnah, lafaz yang dibaca dengan dhammah pada huruf sin-nya dan diiringi dengan tasydid ini, sebagaimna dikatakana oleh Imam Abu al-Biqa’ dalam kitab Kulliyat, secara etimologi berarti thariqah (tarekat/jalan), sekalipun tidak diridai.

Sedangkan, secara terminologi syara, as-Sunnah adalah thariqah (jalan) yang diridai dalam menempuh agama sebagaimana yang telah ditempuh oleh Rasulullah Saw atau selainnya, yakni mereka yang memiliki otoritas sebagai panutan di dalam masalah agama, seperti para sahabat Ra.

Advertisements

Hal tersebut berdasarkan sabda Nabi Muhammad Saw, yang artinya  “Tetaplah kalian berpegang teguh pada sunahku dan sunah khulafaur rasyidin setelahku ” (hal 5).

السنة بالضم والتشديد كما قال أبو البقاء فى كلياته : لغة الطريقة ولو غير مرضية المسلوكة فى الدين سلكها رسول الله صلى الله عليه وسلم او غيره ممن هو علم فى الدين كالصحابة رضي الله عنهم لقوله صلى الله عليه وسام : عليكم بسنتي وسنة الخلفاء الراشدين من بعدى

Sementara itu, definisi bidah secara terminologi (urf) syara, seperti dikatakan oleh Syekh Zaruq di dalam kitab Iddat al-Murid, adalah “Menciptakan perkara baru dalam agama seolah-olah ia merupakan bagian dari urusan agama, padahal sebenarnya bukan, baik dalam tataran wacana, penggambaran, maupun dalam hakikatnya.”

Definisi tersebut didasarkan pada sabda Nabi Saw yang artinya “Barang siapa menciptakan perkara baru di dalam urusanku, padahal bukan merupakan bagian dari padanya, maka hal tersebut tertolak”. Sabdanya lagi “Dan segala bentuk perkara yang baru adalah bid’ah” (hal 6).

والبدعة كما قال الشيخ زروق فى عدة المريد شرعا احداث امر فى الدين يشبه ان يكون منه وليس منه سواء كان بالصورة او بالحقيقة لقوله صلى الله عليه وسلم من احدث فى امرنا هذا ما ليس منه فهو رد وقوله صلى الله عليه وسلم وكل محدثة بدعة

Kitab ini ditulis oleh Hadratus Syekh Muhammad Hasyim Asy’ari, seorang muassis atau Rais Akbar Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Hasyim lahir di Jombang, Jawa Timur pada 14 Februari 1871 M/24 Dzul qa’dah 1287 H dan wafat pada 21 Juli 1947 M/ 7 Ramadan 1366 H. Kitab ini secara sanad telah banyak dipelajari dan dikaji oleh kalangan Nahdliyin di seluruh pelosok Nusantara, terutama di kalangan pesantren dengan basis ke-NU-an yang sangat kuat.

Awalnya, kitab ini dicetak dalam bentuk lembaran-lembaran. Isinya sangat relevan untuk segala zaman, terutama pada saat ini di mana pembahasan tentang sunah dan bidah banyak diperdebatkan di kalangan tertentu. Sehingga, kitab ini menjadi sangat istimewa karena isinya yang sangat komplit, dapat menjawab perdebatan seputar sunah dan bidah.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan