Mengenal Kurikulum Pesantren

2,962 kali dibaca

Penulis yang baik berusaha mengungkapkan dan sangat jeli dalam menulis buku. Tidak asal comot sana sini. Apalagi, bahasan yang dikaji tidak sesuai realita dan fakta. Buku ini mengenalkan kita pada kurikulum yang ada di pesantren. Sebagai lulusan pesantren dan mengabdikan diri di pesantren, penulis buku ini sangat tahu betul bagaimana pesantren membangun dan menjalankan kurikulum pendidikannya.

Di bagain awal, penulis memaparkan pengertian, napak tilas, dan model pesantren yang ada di Nusantara. Sejarah menunjukkan bahwa peantren sampai saat ini masih menjadi pendidikan alternatif dalam kehidupan masyarakat indonesia. Walau dianggap sebagai lembaga konsevatif dan tradisional, peantren mampu menciptakan wahana baru bagi pembangunan peradaban muslim dan masyarakat secara umum (13).

Advertisements

Dan seiring berkembangnya zaman, pesantren tidak cukup mempertahankan tradisi lama, akan tetapi terus berbenah dalam segala hal untuk mempersiapkan santrinya dalam menghadapi segala kemungkinan. Buku ini berusaha dan berupaya mengkaji sistem pendidikan yang diterapkan di pesantren, dan tuntutan pembaharuan kurikulum dalam rangka memberikan kontribusi terhadap kemajuan umat Islam di seluruh dunia.

Dalam tradisi pesantren, kurikulum dimaknai sebagai berbagai jenis mata pelajaran yang diajarkan di pesantren. Materi yang diajarkan di bidang teknis berupa fikih, ilmu tafsir, mawaris, dan ilmu falak. Bidang hafalan pun juga ada, seperti Al-Quran, ilmu bahasa Arab. Sementara, ilmu yang membina emosi adalah materi tasawuf, akidah, dan akhlak.

Sampai saat ini, pesantren terus berada dalam kepungan globalisasi. Sekali lagi, agar pendidikan santri sebagai penghuni pesantren mampu mengimbangi arus globalisasi, agar tidak ketinggalan zaman, maka kurikulum harus dibenahi agar ketika santri sudah terjun ke masyarakat bisa menjawab dan tahan terhadap arus global yang ada.

Walaupun globalisasi bukan satu-satunya tantangan dalam dunia pesantren, namun globalisasi tetap diwaspadai sebagai bagian dari sindrum menakutkan nilai dan tradisi pesantren yang sudah berkembang sejak dahulu sampai sekarang. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi secara tidak langsung ialah bagian pengaruh globalisasi yang menawarkan kebebasan dan kemewahan dalam segala aspek kehidupan. Jika pesantren tidak memiliki tameng yang kuat dalam membendung dampak negatif globalisasi, bukan tidak mungkin kebudayaan populer akan meruntuhakn nilai-nilai dan tradisi pesantren (hal. 128).

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan