Pertemuan dengan Nabi Khidir

861 kali dibaca

Anto berkunjung ke rumah Pak Karsun untuk membicarakan acara Suronan yang dilaksanakan setiap bulan Asyura untuk menyantuni anak yatim dan doa bersama. Anto sebagai salah satu panitia berniat menanyakan perihal anak-anak yatim yang akan diundang. Rencananya, acara tersebut akan dilaksanakan di balai desa. Ia sudah mengantungi nama-nama anak yatim yang akan diundang di acara tersebut. Namun, ada satu anak yang membuat ia harus menanyakan ulang kepada Pak Karsun, tokoh masyarakat yang sangat disegani di desa.

Anto harus bertanya kepada Pak Karsun, karena ada salah satu anak yang memang tidak tergolong yatim, yang terlahir di luar nikah.

Advertisements

Setelah Anto menyampaikan hal itu, Pak Karsun terdiam, mengerutkan dahinya. Sesat ia menarik napas. Setelah beberapa detik, Pak Karsun mengucapkan sesuatu.

“Ikutkan saja anak itu. Kasihan dia,” ucapnya. Namun Anto merasa keberatan jika harus mengikutkan anak itu dengan beberapa alasan. Pertama, anak itu tidak membutuhkan santunan, karena anak itu sudah berkecukupan, bahkan berlebih-lebih. Alasan yang kedua, karena ibunya terkenal dengan wanita yang tidak benar. Orang bilang, ibunya adalah wanita penghibur yang setiap malam menerima uang ratusan ribu, bahkan jutaan, dari para pelanggannya.

Anto terdiam dan masih memikirkan bagaimana menyampaikan pendapatnya.

“Tapi Pak, menurut saya, anak itu tidak membutuhkan santunan. Dia sudah berkecukupan. Orang tuanya kaya. Nanti malah dikira menghina lagi,” kata Anto.

Kambali, Pak Karsun terdiam. Beberapa saat, putri Pak Karsun muncul dari ruang belakang membawa teh hangat dan pisang goreng.

“Ayo, diminum dulu,” Pak Karsun mempersilakan Anto untuk meminum minuman yang sudah disuguhkan. Pak Karsun meminum terlebih dahulu, disusul Anto. Pak Karsun mengambil pisang goreng dari piring.

Memang benar, Sari, ibu anak itu, memiliki kekayaan yang tidak tertandingi di desa, bahkan mampu melampaui penghasilan peternak kambing atau pedagang kelontong di desa itu. Tidak sedikit orang yang menggunjingnya karena hal itu. Orang bilang kalau Sari mendapatkan uang dari hasil menjual diri.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan