Perlihatkan Tuhan Kepadaku!

3,865 kali dibaca

Di zaman dahulu ada seorang lelaki jujur dan tulus. Dia dikaruniai seorang anak lelaki cerdas dan fasih berbicara, dia sangat menikmati dan mensyukuri anugrah ini. Di waktu senggang lelaki itu sering duduk bersama dengan anaknya. Mereka berbincang-bincang seperti dua sahabat karib, sama-sama paham dan nyambung dengan apa yang dibicarakan. Seakan-akan tidak ada perbedaan usia antara ayah dan anak. Perbedaan usia antara keduanya bagai tirai sutra yang fatamorgana. Mereka berdua pintar, namun sama-sama tidak mengerti hakikat wujud dan esensi sesuatu.

Pada suatu hari lelaki itu memandangi anaknya.

Advertisements

“Kamu adalah anugerah Tuhan, anakku! Puji syukur Tuhan!”

Kemudian anaknya bilang, “Ayah sering kali berbicara tentang Tuhan. Perlihatkan Tuhan kepadaku, Ayah!”

“Apa yang kamu bilang, anakku?!” ucap lelaki itu terperangah dan bingung. Ini permintaan aneh yang dia pun tidak tahu bagaimana memenuhinya. Dia diam dan berpikir cukup lama. Kemudian berbicara kembali dengan anaknya.

“Kamu ingin aku memperlihatkan Tuhan kepadamu?”

“Iya, Ayah. Perlihatkan Tuhan kepadaku!”

“Bagaimana mungkin memperlihatkan kepadamu sesuatu yang aku sendiri belum pernah melihatnya?!”

“Kenapa Ayah belum pernah melihat-Nya?”

“Karena belum pernah berpikir untuk melihat-Nya.”

“Bagaimana kalau aku meminta ayah untuk melihat-Nya, kemudian memperlihatkan-Nya kepadaku?”

“Akan aku lakukan, anakku. Akan aku lakukan.”

Lelaki itu berdiri, saat itu juga pergi keliling kota. Dia meminta orang-orang untuk memperlihatkan Tuhan kepada dirinya, mereka justru memakinya. Mereka adalah orang-orang yang melalaikan Tuhan dan lebih mementingkan perkara dunia. Kemudian, lelaki itu mendatangi para pemuka agama dan menyampaikan keinginannya. Mereka justru mendebat dia dengan dalil-dalil dari kitab suci. Merasa tidak mendapat apa-apa dari mereka, dia pergi putus asa. Dia berjalan menyusuri jalanan, bersedih, dan bertanya-tanya pada diri sendiri: “Akankah pulang dengan tangan hampa?” Sampai akhirnya bertemu dengan seorang kakek. Kakek itu berkata padanya, memberinya saran.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan