Menyatukan Dunia Pesantren dan Akademik

1,328 kali dibaca

Seluruh alam semesta beserta isinya bersumber dari Yang Maha Tunggal, yang oleh filosof Muslim dan Mutakallim (ahli teologi) disebut wajib al-wujud (wajib adanya), yakni Allah. Artinya, segala hal yang ada atau yang nampak di hadapan kita sejauh mata memandang dicipta oleh Allah.

Istilah sufinya, segala sesuatu bernuansa ilahiah. Alam semesta yang memiliki banyak hal, mulai dari yang memiliki unsur keras sehingga tampak oleh mata, seperti tumbuhan, hewan, manusia sampai pada yang tak tampak oleh mata kepala kecuali harus menggunakan alat bantu, seperti atom. Bahkan, yang tampak namun memiliki unsur lunak, air, api, dan yang tidak tampak sekalipun (hanya bisa dirasa), seperti udara. Semuanya berasal dari Yang Satu.

Advertisements

Bila demikian adanya, pengetahuan pun berasal dari Yang Satu. Apa dasarnya?

Pengetahuan dapat kita peroleh dari semua yang berada dalam alam semesta. Kamus filsafat mengenalnya dengan pengalaman empiris. Baik yang wujud maupun tidak. Segala yang di luar fisik diistilahkan dengan metafisik, dan pengetahuan tentangnya tetap bisa kita gapai.

Terkait manusia, misalnya, muncul ilmu sosiologi, biologi, antropologi, dan sejenisnya. Adapun, terkait yang tidak tampak, udara yang termasuk dalam iklim atau cuaca muncul ilmu yang namanya klimatologi. Kesemuanya disebut ilmu umum hari ini. Padahal, sejatinya ini bisa menjadi ilmu agama tatkala mampu mencerap sisi dalamnya. Kamus tasawuf mengenalnya dengan istilah transenden.

Ilmu agama pun demikian. Jika dirunut ke belakang, akan berpusat pada al-Quran dan Hadits. Contoh ilmu terkait al-Quran adalah munculnya ulum al-Quran dan tafsir. Adapun, terkait hadits muncul mustholah atau ilm hadits. Disiplin ilmu yang lahir dari keduanya (al-Quran dan Hadits) adalah ushul fikih dan fikih.

Tidak ada keraguan, bahwa al-Quran adalah wahyu Allah. Disebut juga kalamullah, firman Allah. Hari ini, ilmu ini tidak mendapat porsi pengamatan dan pembelajaran lebih banyak, padahal sangat penting setelah al-Quran dan sejarah kehidupan Nabi Muhammad. Sebelum segala sesuatu diciptakan oleh Allah, cahaya Nabi Muhammad lebih dahulu diciptakan. Kaum sufi mengenalnya dengan istilah Nur Muhammad atau al-Haqiqah al-Muhammadiyah.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan