Maha Guru Para Ulama Nusantara

2,511 kali dibaca

Jejaknya samar-samar bagi generasi kekinian. Tapi, nama KH Sholeh Darat selalu dirujuk sebagai salah satu maha guru para ulama Nusantara. Begitu rendah hatinya, KH Sholeh Darat baru mau menulis kitab tafsir setelah dibujuk-bujuk Raden Ajeng Kartini.

Satu riwayat menyebutkan, Kiai Sholeh Darat dilahirkan di Desa Kedung Cumpleng, Kecamatan  Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, sekitar tahun 1820. Riwayat lain menyebutkan tempat kelahirannya di Bangsri.

Advertisements

Nama panggilan semasa kecilnya adalah Sholeh. Sholeh dibesarkan di dalam keluarga agamais yang cinta tanah air. Ayahnya adalah Kiai Umar, yang merupakan ulama cukup terpandang dan disegani di kawasan pantai utara Jawa. Kiai Umar juga tercatat seorang pejuang Perang Jawa (1825-1830), sekaligug orang kepercayaan Pangeran Dipenogoro. Kiai Umar beserta santri-santrinya ikut berperang melawan Belanda.

Kepada ayahandanyalah, pertama-tama, Kiai Sholeh Darat belajar ilmu agama. Saat usianya mulai remaja, Sholeh Darat dikirim untuk berguru kepada Kiai M Syahid, seorang pengasuh Pesantren Waturoyo, Margoyoso Kajen, Daerah Karesidenan Pati. Pesantren tersebut hingga kini masih berdiri.

Kiai M Syahid merupakan cucu Kiai Mutamakkin yang hidup semasa Paku Buwono II (1727-1749). Kepada Kiai M Syahid ini, Sholeh Darat belajar beberapa kitab fikih, di antaranya Fathul Qarib, Fathul Mu’in, Minhajul Al-Qawim, Syarhul Khatib,Fathul Wahhab, dan lainnya.

Setelah itu, Kiai Sholeh Darat berguru kepada Kiai Raden Haji Muhammad Salih Ibn Asnami Kudus. Kepadanya Kiai Sholeh Darat belajar Tafsir Al-Jalalain. Kiai Sholeh Darat juga sempat menjadi santri kalong di daerah Semarang. Tercatat, ia pernah belajar nahu-saraf  kepada Kiai Ishak Damaran Semarang.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

One Reply to “Maha Guru Para Ulama Nusantara”

Tinggalkan Balasan