Innalillahi, Mbah Dien Ploso Berpulang

1,058 kali dibaca

Innalillahi wa inna ilaihi rajiun. KH Zainudin Djazuli, salah satu Pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, Kediri, Jawa Timur, dipanggil ke rahmatullah. Ulama kharismatik yang biasa disapa Mbah Dien wafat pada Sabtu (10/7/2021) siang ini, dipastikan dipastikan terinfeksi Covid-19.

Kabar meninggalnya Mbah Dien tersebar luas di jejering WhastApp di lingkungan Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat Jawa Timur.

Advertisements

Inna lillahi wa inna ilaihi roji’un. Baru saja KH Zainuddin Jazuly Pengasuh PP Al Falah Ploso kapundut (meninggal dunia). Nyuwun ziadah doa kagem beliau, keluarga, sedoyo pengasuh lan santri-santri soho alumni. Al fatihah,” demikian pesan berantai yang beredar.

Sekretaris PWNU Jatim Akhmad Muzakki membenarkan kabar tersebut. Dia juga mengaku NU sangat kegilangan sosok ulama yang tegas, disiplin, dan penuh wibawa. “Beliau juga sosok risk taker,” katanya.

Apa yang diungkapkan Akhmad Muzakki tersebut didasarkan pada rekam jejak Mbah Dien yang merupakan seorang kiai yang tegas, lugas, disiplin, wibawa, berani mengambil risiko, berjiwa pembaharu. Pada periode 1960-1966, misalnya, Mbah Dien diketauui memimpin konfrontasi langsung dengan PKI.

Selama ini, almarhum juga dikenal sebagai ulama yang sering dimintai pendapat oleh petinggi negara, pejabat, dan tokoh masyarakat terkait permasalahan bangsa. Itu menunjukkan bahwa Mbah Dien merupakan sosok kiai yang tidak hanya memberikan manfaat dengan keilmuan agamanya, tapi sekaligus memperluas nilai kemanfaatan dalam urusan publik dan keumatan.

Semasa hidup, Mbah Dien dikenal sebagai kiai yang memiliki jadwal mengajar sangat padat meskipun sudah terbilang sepuh. Di Pondok Al Falah Ploso, misalnya, Mbah Dien punya jadwal mengaji kitab Asymuni Sarah Alfiyah (ilmu lughot) bakda subuh. Sore hari biasanya jadwal Mbah Dien adalah mengajar Kitab Fathul Qorib, atau Ta’lim, Bidayah. Pada malam hari, Mbah Dien masih mengajar Kitab Ihya Ulumuddin atau Shohih Muslim.

Selain menjadi pengasuh di Pondok Al Falah Ploso, Mbah Dien juga dikenal aktif di berbagai kegiatan sosial politik dan memiliki pergaulan luas. Sejak mudah sudah aktif di NU. Saat memutuskan kembali ke khittoh 1926 pada 1984, KH Zaenudin Djazuli masuk ke Golkar sampai dengan 1998.

Di NU, Mbah Dien sebagai sebagai pendukung utama KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Pada Muktamar NU Cipasung 1992, ketika Gus Dur mau dijegal oleh penguasa (Soeharto), Mbah Dien berada di garda terdepan sebagai pembela Gus Dur. Mbah Dien, bersama Gus Dur, ikut mendirikan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada1998-1999 —belakangan, pada 2010-an, ikut mendirikan PKNU.

Semoga amal ibadanya diterima Allah. Lahul fatihah…

Multi-Page

Tinggalkan Balasan