“Hijrah, Ah…”

2,115 kali dibaca

Hijrah adalah peristiwa sejarah. Sejarah dimulainya Islam menjadi agama dunia, sekaligus sejarah munculnya orang-orang munafik (munafiqun).

Kita tahu, dalam sejarah, Nabi Muhammad adalah orang terakhir yang melakukan hijrah. Mula-mula, ketika orang-orang Mekkah yang mengimani kerasulannya dan mempercayai ajarannya terancam keselamatannya, diserang oleh orang-orang kafir, Nabi meminta mereka untuk mencari perlindungan ke negeri asing. Generasi awal orang-orang beriman ini akhirnya hijrah, atau mengungsi, ke Habasyah (sekarang Ethiopia). Ketika itu, Habasyah dipimpin Najasyi, seorang raja penganut kristiani yang lebih menyukai perdamaian dan mengharamkan adanya tindak kekerasan.

Advertisements

Di negeri asing ini mereka diterima dengan baik. Diberi kebebasan menjalankan ajaran yang belum lama diimaninya. Karena itu, banyak kaum beriman Mekkah yang kemudian menyusul ke sana, menghindari tekanan dan ancaman kaum Quraish.

Kita tahu, orang-orang kafir Mekkah tak pernah tinggal diam untuk membendung ajaran yang dibawa Muhammad, yang mulai menggelinding bak bola salju. Tekanan dan ancaman kekerasan terhadap orang-orang beriman semakin terstruktur dan masif.

Di saat-saat seperti itulah Muhammad mempertimbangkan tawaran para peziarah dari Yatsrib. Mereka mengundang Muhammad untuk pindah ke Yatsrib, membawa serta para pengikutnya. Mereka menjanjikan orang-orang mukmin dari Mekkah dapat hidup damai dan mengembangkan ajarannya di Yatsrib, kota yang heterogin. Muhammad menerima tawaran itu, dan di bawah ancaman pembunuhan, melalui jalan berliku, ia menjadi orang terakhir yang menginjakkan kaki di tanah baru.

***

Sejarah mencatat, hijrah Nabi terjadi pada September 622 Masehi. Sebagai fakta historis, maka hijrah memang menyimpan kompleksitasnya sendiri. Mula-mula ada sebutan kelompok muhajirin, orang-orang yang berhijrah, orang-orang yang berpindah dari Mekkah ke Yatsrib; di saat yang sama muncul kaum anshor, orang-orang Yatsrib yang mengimani kenabian Muhammad, dan menerima muhajirin sebagai saudara di tengah-tengah kehidupan mereka. Mereka ini dari dua suku yang berbeda, Aus dan Khazraj. Dua suku yang saling bersaing berebut pengaruh ini juga hidup bersinggungan dengan orang-orang Yahudi.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan