DUKA MERAYAPI WAKTU

1,394 kali dibaca

AKHIR CERITA

Duka merayapi waktu
Pada rumah tua itu
Beredak perlahan
Di tanah yang didamba

Advertisements

Beberapa tahun lalu
Jendela dan pintu begitu rapi
Terbuka udara segar
Dan di meja mencucup aroma kopi
Seperti biasa, setiap pagi

Tapi kini,

Senja begitu cepat berpamitan
Mendahului pagi
Beranjak dari ruang-ruang janji
Menepi di sudut sepi
Membakar diri dalam kesendirian

Bangkalan, 25 Agustus 2021.

IBADAH PAGI

/1/
Kulihat padi-padi sudah berdiri tegak
Desir angin membuatnya berzikir
Ke barat
Ke timur
Ke selatan
Ke utara
Sehingga ia tak lupa
Untuk tetap membuatnya membumi

/2/
Kulihat padi-padi merunduk
Dengan sujudnya paling khusyuk
Mengakar pada tanah
Dengan iman ketakwaannya
Tidak goyah dan hilang arah
Pada sang penciptanya

/3/
Kulihat padi-padi sedang disabit
Dengan penuh;
Pasrah
Ikhlas
Sebab ia pun sadar
Setelah renta dan menua
Ia harus kembali
Ke gabah tempat ia sebenarnya.

Pamekasan, 9 Februari 2021.

TAKABUR

Dalam dunia yang fana
Manusia menggelegarkan suara
Denga tanda tanya
Menembus cakrawala
Melenggakkan kepalanya

Tuhan meludahi mulutnya
Dengan sampah-sampah azabnya
Yang tak beraturan
Membenturkan ke mahakuasaan
Dan kepongahan manusia

Di atas langit masih ada langit
Adalah wujud kefanaan
Pada diri manusia
Yang mati akan kemanusiaannya

Bangkalan, 21 Maret 2021.

MANYAPA RINDU

Hujan membuyur ingatan
Basah kuyup
Dengan kecup di bibirmu
Di saat itu
Langit-langit menghijau
Menuansakan rimba di matamu
Tumbuh dalam ufuk fajar
Yang menyapamu

Siang telah jatuh
Di pertiwimu
Daun-daun pun terjatuh
Bukan tanpa sebab
Ia hadir
Mendekap pada tanah

Di saat-saat itu
Kau membidas dengan tanya
Untuk apa rindu?
Lalu sedih

Aku pun jawab;
Untuk meramu ingatan-ingatan itu
Yang tumbuh subur dalam
Kenang bersamamu
Sebab rindu, bukanlah alas sedih
Tapi adalah jarak — temu
di ujung senja bersamamu.

Bangkalan, 14 Februari 2021.

MENGAJUK CINTA Mengurung jiwaku
Dalam kedap suara
Mengungkung rasa di setiap asa
Meramal waktu
Maramu kalbu
Pada putaran detik
Di setiap detak jantungku
Untuk sekelap cinta
Pada pintu hatimu
Untuk menjadikan kita sama.
Sama-sama dalam hitungan rasa
Memutar waktu bersama
Dan mengabadikan dalam wujud cinta.

Bangkalan, 2 Agustus 2021.

ilustrasi: pixabay.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan