Dua Titipan Mbah

1,725 kali dibaca

Langit masih pekat. Mbah Usup, laki-laki setengah abad, itu bangun menuju dapur kemudian meletakkan panci yang berisi air segelas ke atas kompor. Setelah api menyala, lelaki separo baya itu menuju musala peninggalan leluhurnya yang berada di depan rumahnya. Kebiasaan Mbah Usup adalah membersihkan Musala Al-Mudzakir sebelum dipakai salat subuh. Kali ini, Musala Al-Mudzakir berantakan karena kemarin malam ada orang, yang diduga maling, masuk. Tumpukan bangku TPA berserakan dan kapet-karpet menggunung di pojokan.

Dengan sisa-sisa tenaga, Mbah Usup mengangkat satu per satu bangku-bangku itu lalu disusun rapi di bagian musala. Usai menggulung karpet yang beserakan, Mbah Usup menuju pojokan utara belakang ruang musala. Di sana ada gundukan karpet. Ketika dibongkar untuk dirapikan, terlihat orang yang tergeletak terbujur di antara karpet.

Advertisements

“Astagfirullah, Mbah Tri… Mbah Tri…,” Mbah Usup memanggil istrinya dengan nada histeris. Mbah Faiq, istri Mbah Usup, pun berlari ke arah musala.

“Ada apa Mbah Kung? Mbah Kung tidak apa-apa?”

“Aku tak apa-apa, ini ada mayat atau orang pingsan!” Tangan Mbah Usup menunjuk gundukan kapet.

“Astagfirullahaladzim… Astagfirullahaladzim…. Lekas panggil RT atau polisi Mbah! Ini gawat!”

“Sebentar, lihat Mbah Tri! Ia masih bernapas. Ambilkan minyak angin dan teh hangat.”

Seketika Mbah Faiq melangkah ke rumah untuk mengambil teh. Sementara Mbah Usup membongkar tumpukan karpet yang mengubur tubuh membujur itu. Setelah Mbah Faiq menyerahkan minyak angin, dioleskanlah minyak itu di perut dan hidungnya kemudian tersadarlah ia.

“Alhamduliilah kamu sadar.” Kata itu keluar dari mulut Mbah Usup yang teriringi senyum.

Orang itu siuman dengan wajah kaget serta ketakuan. Ia hendak membangunkan tubuhnya dan hendak meninggalkan musala.

“Tenanglah, jangan terburu-buru. Tunggu kondisimu pulih. Minumlah dulu teh hangat ini! Siapa namamu, Mas?” Mendengar perkataan lembut Mbah Usup, hati Slamet menjadi tenang.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan