“Sorogan” Saat Ngaji Bandongan

349 kali dibaca

Saat ini, hampir tidak ada santri yang sorogan kepada pengasuh pondok. Pengajian yang diampu oleh pengasuh pondok umumnya terbatas pada sistem bandongan saja. Kini hampir tidak ditemukan–untuk tidak mengatakan tidak ada–pengasuh pondok yang mengajar santrinya dengan sistem sorogan. Pengajaran santri dengan sistem sorogan biasanya diserahkan kepada para ustaz, muwakkil, murāqib, atau apapun itu istilahnya dan kiai non-pengasuh.

Sebelum berbicara lebih jauh, ada baiknya saya ketengahkan dulu penjelasan tentang apa itu sorogan dan apa itu bandongan. Sorogan merupakan metode pengajaran yang di dalamnya murid membacakan teks kitab di hadapan seorang guru, sedang guru tersebut menyimak bacaan si murid.

Advertisements

Teks kitab yang dibaca lazimnya tidak memiliki harakat ataupun makna gandul. Teks kitab semacam ini biasanya disebut kitab gundul. Agar dapat membacanya dengan benar, seorang murid perlu memiliki pengetahuan yang cukup tentang ilmu gramatika, morfologi, dan tentu saja kosa kata bahasa Arab. Jika tidak, setidaknya ia perlu menghafalkan terlebih dahulu makna dari tiap-tiap lafaz dari teks kitab yang akan dibaca. Dengan demikian, si murid dapat membaca kitab gundul dengan lancar meski belum memahami ilmu tata bahasa Arab.

Sistem sorogan memiliki beberapa kelebihan jika dibandingkan dengan sistem bandongan. Dalam sorogan, seorang santri dituntut untuk benar-benar memahami teks kitab yang dibacanya. Pemahaman ini kemudian disampaikan di depan gurunya untuk diverifikasi, apakah ia benar atau tidak. Sorogan juga memungkinkan adanya diskusi interaktif antara guru dan murid yang membawa keduanya pada pemahaman yang benar.

Selain sorogan, metode pengajaran yang biasa digunakan di pondok pesantren adalah bandongan. Bandongan adalah metode pengajaran yang di dalamnya seorang guru membacakan makna gandul untuk suatu kitab di hadapan para murid. Selain arti dari tiap kata, sang guru juga menyebutkan kedudukan setiap kata dalam kalimat. Ia juga memberikan penjelasan terkait isi kitab yang sedang dibaca. Para santri menyimak bacaan sang guru sambil menuliskan makna di kitabnya masing-masing.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan