Setelah Blokagung, Pesantren Luar Jawa Jadi Kluster Covid-19

1,078 kali dibaca

Setelah Pondok Pesantren Darussalam Blokagung Banyuwangi, sejumlah pondok pesantren di luar Pulau Jawa mulai terdeteksi menjadi kluster penularan virus Corona. Hingga Senin (14/9/2020), puluhan santri dari sejumlah pesantren dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tes swab.

Di Provinsi Sumatra Selatan, misalnya, sedikitnya tercatat ada 15 santri dari Pondok Pesantren Modern Ar-Risalah, Kota Lubuklinggau, terpapar Covid-19. Seluruh santri yang positif saat ini sedang menjalani isolasi di rumah Sehat yang sediakan pondok.

Advertisements

Ditemukannya kasus Covid-19 di Pesantren Ar-Risalah ini bermula ketika petugas Pukesmas Citra Medika melakukan pemeriksaan terhadap kondisi para santri sebagai antisipasi penularan Covid-19 pada Selasa (8/9/2020). Hasilnya, ada seorang santri yang menunjukkan gejala Covid-19, dan langsung dilakukan tes swab. Sehari kemudian, hasil tes menyatakan santri tersebut positif Covid-19.

Setelah itu, petugas puskesmas langsung melakukan tracing kepada santri yang lainnya yang melakukan kontak langssung. Sebanyak 79 santri yang kemudian dites swab. Namun, baru 37 santri yang hasil swabnya sudah keluar. Dari jumlah itu, diketahui sebanyak 15 santri terkonfirmasi positif Covid-19.

Pimpinan Pesantren Ar-Risalah Kota Lubuklinggau, Ustad Fahmi Atiq, mengatakan, para santri yang terpapar Corona dalam kondisi baik-baik saja. Hanya perlu dijelaskan fakta yang terjadi di dalam pondok yang diasuhnya. Pihaknya juga akan mengikuti protokol kesehatan sesuai yang disarankan pihak berwenang.

Diakui Fahmi, sempat timbul kepanikan kepada wali santri. Namun, setelah diberi penjelasan barulah mereka mempercayai pihak pondok untuk mengurus semua anak-anak yang terpapar Covid-19 dengan baik.

Untuk mencegah penularan lebih luas, pihak pesantren mengurangi sejumlah kegiatan belajar. Misalnya, guru pengajar yang dari luar untuk sementara distop dan proses belajar mengajar menggunakan daring. “Di pondok pesantren saat ini yang mengajar hanya guru-guru yang berada di dalam saja,” katanya. Untuk sementara, lingkungan pondok tertutup untuk orang luar.

Sementara itu, dari Sulawesi Barat dilaporkan, sebanyak 21 santriwawi di Pondok Pesantren Salafiyah Polewali, Mandar, juga dinyatakan positif Covid–19. “Mulanya 17, sekarang jadi 21 santri. Kita berharap itu tidak bertambah lagi,” kata Direktur Utama Rumah Sakit Pratama Wonomulyo dr Bustaman, seperti dikutip Kompas, Minggu (13/9/2020).

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan