SEPUCUK SURAT UNTUK TAN MALAKA

924 kali dibaca

SEPUCUK SURAT UNTUK TAN MALAKAT

Tan
Sudikah kau mendengar dengan seksama
Kisah-kisah muram di zaman yang suram

Advertisements

Dahulu dengan mencecap sakit yang mencekam
Kau mencurahkan usahamu untuk belajar
Di kepalamu berkeliaran nasib para buruh
Di benakmu bekelana nasib anak bangsa
Di pikiranmu terbentang luas nilai-nilai kemanusiaan

Aku malu padamu
Diriku lumpuh oleh nada-nada
Yang disiapkan para pemodal
Kami terlena dalam giur yang menjinakkan

Engkau sakit, tapi belajar
Kami sehat tapi pikiran kami kotor oleh asmara
Kauarungi samudra dengan perenungan
Kami arungi waktu dengan kepatahhatian

Kau terbata-bata mengeja pembebasan
Kami terenyuh-enyuh dengan kegalauan

Tan,
Harus dengan cara apalagi aku menyembungikan urat malu ini
Dengan gigih kauturun
Menghunus kata
Mencerca penjajah

Namun kami
Terjatuh pada lautan puisi cinta

Dari penjara ke penjara kau menggagas ide
Dari warung kopi ke warung kopi
kami pacaran

Kau tumpuk-tumpuk pustakamu
Kami tumpuk-tumpuk surat cinta

Kau lari dari perang ke perang
Kami lari dari pasangan ke pasangan

Tan,
Aku malu
Aku sedih
Aku mengecewakanmu

 

JANJI PELIPUR UNTUK PEJUANG

Pada gusar yang menggelegar
Tiadakah dikau tahu, bahwa senyuman siluet senja selalu tersungging indah demi melipur laramu
Danau menari dengan anggun memeluk segenap gundah yang angkuh dalam jiwa
Siur angin bersenandung, mengucap salam kehangatan bagi sosok pejuang di depannya

Wahai gusar yang menggelora
Bukankah sangat indah lekukan awan di balik siluet jingga itu
Kicau burung menghancurkan kacau hati yang terpencar
Di balik letih itu, Tuhan selalu berhasil melukis bahagia pada kanvas pejuangnya

Wahai gusar yang pongah

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan