Santri Jawa Timur Jadi Imam Besar Masjid di Uni Emerat Arab

5,232 kali dibaca

Rahmat Alfian Hidayat, santri jebolan Ma’had Umar bin Khattab Surabaya dan Pesantren Ibnu Ali Sidoarja, Jawa Timur, mengharumkan nama Indonesia. Santri penghagal (hafiz) Al-Quran ini terpilih menjadi imam besar masjid di Uni Emerat Arab (UEA) dalam suatu ajang pemilihan imam masjid di sana. Dari 27 peserta asal Indonesia, Alfian menjadi satu-satunya peserta yang terpilih, tentu dengan kriteria yang sangat ketat serta kualitas yang terbaik.

Gubernur Jawa Timur Khafifah Indar Parawansa mengaku bangga atas prestasi Alfian. Pengakuan diungkapkan melalui akun Instagram pribadi miliknya. “Turut senang bersyukur sekaligus bangga, Rahmat Alfian Hidayat hafidz (penghafal Al-Quran) asal Desa Sedati, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto ini lolos seleksi menjadi Imam Masjid Besar di Uni Emirat Arab (UEA),” tulis Khofifah di akun Instagram @khafifah.ip.

Advertisements

Tentu saja, prestasi Rahmat Alfian Hidayat, yang merupakan alumnus santri Ma’had Umar bin Khattab Surabaya, ini melalui suatu proses yang tidak gampang. Perlu kerja keras dan komitmen yang tinggi agar terpilih menjadi imam besar di masjid UEA. Menjadi hafiz (penghafal Al-Quran) saja harus melalui suatu proses yang tidak biasa-biasa saja. Harus melalui waktu yang panjang, upaya yang sangat luar biasa, sehingga puncaknya adalah kesuksesan.

Atas nama pribadi dan sebagai Gubernur Jawa Timur, wajar jika Khafifah mengucapkan selamat kepada Alfian atas prestasi yang telah diraihnya. Gubernur Jatim ini berharap agar Alfian dapat menjalankan tugas dengan baik. “Buat Alfian, selamat dan sukses. Semoga betah disana dan bisa menjalankan tugas dengan baik serta mengharumkan nama hafidz-hafidzah asal Indonesia. Aamiin,” tambah Khofifah.

Lebih jauh, Khafifah berharap bahwa Alfian dapat mengkampanyekan Islam yang Rahmatal lil ‘Alamin, menebarkan kasih sayang ke seluruh alam, menyebarkan dakwah, literasi, narasi, dan perbuatan yang sejuk, harmonis, damai, toleran dan penuh kasih sayang. Karena karakter etika damai dan perbuatan kemanusiaan lainnya merupakan ruh yang tersemat dalam Islam itu sendiri. Islam adalah agama damai dan terlepas dari sikap arogan, radikal, dan ektremis.

Tentu saja kita berharap bahwa akan lahir santri-santri lain dengan telenta yang tidak kalah dengan prestasi Alfian. Menebar kebaikan demi kejayaan Islam di mata dunia. Eksistensi pesantren dan keberadaan santri itu sendiri bukan semata ilusi. Namun nyata-nyata ada, dan berkontribusi maksimal di kancah kehidupan sosial.

Alfian yang akan bertolak ke UEA pada Juni 2021 mendatang, dan merupakan salah satu santri dari sekian santri lainnya yang juga memberikan kontribusi kebaikan dengan aspek dan kekhususan yang berbeda-beda. Santri dapat berperan aktif dan positif di masyarakat dengan beragam kemampuan yang mereka miliki. Wallahu A’lam! 

Multi-Page

Tinggalkan Balasan