Relasi Islam Nusantara dan Budaya

1,361 kali dibaca

Hakikatnya semua manusia memiliki kodrat sebagai makhluk budaya. Manusia diciptakan Tuhan dengan segala potensi yang ada dalam dirinya, sehingga patutlah setiap orang menghargai setiap potensi secara positif.

Islam hadir tidak lantas menghilangkan potensi budaya Nusantara, melainkan memakainya sebagai sarana memperkenalkan nilai-nilai Islam kepada masyarakat Indonesia. Percampuran antara nilai Islam dan budaya di Nusantara membuat Islam kaya dalam corak, dan membuat budaya Nusantara tetap terjaga dan dilestarikan dalam segala bentuk. Proses percampuran antara keduanya juga mengalami pasang surut.

Advertisements

Namun kenyataannya perkembangan pemikiran nilai Islam yang dikemas dalam budaya bisa tetap eksis sampai hari ini. Pribumisasi bukan Arabisasi, itulah tujuan dari Islam Nusantara. Implikasi dari hubungan akrab antara Islam dan budaya lokal adalah, penerimaan terhadap kebhinekaan bukan pemaksaan radikal, karena Islam dalam sejarah Nusantara mampu beradaptasi dan mengadopsi keragaman budaya Nusantara yang kaya budaya dan bahasa.

Islam Nusantara bukanlah Islam model yang baru, tetapi Islam yang ingin kembali seperti dulu sesuai dengan sejarah dan perkembangannya di Indonesia yang bercorak kearifan lokal Indonesia; ramah, penuh kasih sayang, semangat gotong royong, toleransi. Islam yang hadir di Nusantara yang bercorak sufisme bertemu dengan agama kebatinan ala Nusantara.

Agama dengan konsep budaya impor membuat jurang pemisah sesama anak bangsa semakin lebar. Ketika semua agama di bungkus dengan budaya Nusantara, maka tidak ada hal yang bisa membuat kita saling bergesekan. Itulah Islam dan Budaya Nusantara.

Kedatangan Islam di Nusantara berlangsung secara damai dan sangat cepat beradaptasi dengan budaya Nusantara, tidak ada benturan dengan budaya setempat. Mafhum, Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Para pedagang dari Arab datang melalui rute laut, sehingga tidak heran penduduk Indonesia di daerah-daerah pesisir mayoritas memeluk agama Islam. Beberapa daerah pantai, kota-kota pelabuhan menjadi kota-kota yang bercorak Islam, seperti: Samudera Pasai, Aceh, Palembang, Malaka, Jambi, Demak, Gresik, Tuban, Cirebon, Banten, Gowa, Banjarmasin, Ternate, Tidore dan sebagainya.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan