WAYANG DI REDUP MATAMU

3,969 kali dibaca

SILUET WAYANG DI REDUP MATAMU

sesekali wayang menari,
di pucuk senja bertanam ruh
bertabur derak keranda, lekas
menabur setajam mata berkaca

Advertisements

wayang masih khusyuk,
melepas aksara gelombang rupa
di ceruk matamu,
dawai perindu mencerabut luka

wayangmu berlabuh,
di teluk hatimu yang keruh
wayangku bertolak ke taman surga

wayang di ceruk matamu,
merakit malam dengan ayat suci
menabur hasrat serat mayapada

wayang di cekung matamu,
mengikat nurani berdarah-darah
perih, luka, duka lembaran langit

rembulan masih menggantung,
di lepas maghrib senja itu!

Madura, 16/02/2022.

JIWA TERCABIK PANTAI PAYANGAN 

jiwa-jiwa telanjang,
melukis badai,
menabur deru tak bergelombang

di pantai Payangan,
melarung serpihan jiwa tercabik
menelusur cerita menyeduh ombak

malam memeluk pantai,
pasir-pasir merawat gelombang
riak ombak di bibir pantai
merengkuh kalimat takdir
muara kesiur luka sekuntum kamboja

baluri perih berharap cahaya,
gelap menabur bunga kematian

menangislah,
senja tersesat di lembar dupa!

Madura, 16/02/2022.

SETAJAM RINDU ABANDIRA
(Derai Irama Kecapi Berdawai Mentari) 

di sudut senja,
matamu menoreh gerimis luka
tentang secarik rindu,
sebak kemarau di ujung abandira

luka ini rindu,
kuyup di setangkai sibak mentari
seteduh kelopak matamu
tetes tuak bertuah purnama

selindap kepak sayap mega,
biru alismu pendar bias surayya
melukis binar denyar fajar
rimbun sekuntum bintang
kelok sepenggal mimpi
di deru jiwa sunyi

setajam rindu abandira,

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan