Perjalanan Musisi Santri Menembus Batas Budaya

4,248 kali dibaca

Rabu malam, 11 September 2019, rombongan musisi santri Ki Ageng Ganjur berangkat ke Belanda untuk misi kebudayaan. Roadshow kebudayaan ke Belanda ini berlangsung mulai Kamis, 12 September hingga Senin, 16 September. Ini merupakan lawatan ke-2 Ki Ageng Ganjur tahun ini setelah pada Juni lalu diundang untuk pentas pada perhelatan the 2nd Bienalle International Conference di Universitas Radboud, Nijmegen yang diselenggarakan PCI NU Belanda.

Kali ini, dari Belanda Ki Ageng Ganjur akan melanjutkan roadshow ke Al-Jazair pada 17- 26 September 2019. Selama roadshow di Belanda, Ki Ageng Ganjur akan menggelar dua kali konser di panggung utama Festival Rakyat Pandora (Pasar Indonesia Raya) dan memberikan workshop musik tradisional Indonesia kepada para pengunjung selama perhelatan festival berlangsung.

Advertisements

Festival Pandora merupakan event kebudayaan terbesar yang diselenggarakan di Den Haag atas prakarsa KBRI Belanda. Dalam perhelatan ini ditampilkan berbagai ragam kesenian Nusantara, kuliner, sampai produk kreatif. Acara yang berlangsung dari tanggal 13 sampai 15 September ini dikunjungi oleh ribuan orang. Tidak hanya warga negara Indonesia, tetapi juga masyarakat Belanda dan warga negara lain yang ada di Den Haag. Bahkan, banyak pengunjung yang datang dari luar kota Den Haag.

Saat tampil di panggung utama, kelompok Ki Ageng Ganjur akan membawakan beberapa lagu daerah Nusantara dengan aransemen kolaboratif tradisonal kontemporer yang bernuansa etnik, jazz, rock, swing, sampai dangdut. Komposisi seperti ini segaja dipilih untuk menunjukkan ragam seni budaya Indonesia sekaligus untuk memenuhi selera pengunjung yang beragam. Melalui komposisi musik yang variatif, selera pengunjung yang beragam bisa terpenuhi.

Selain untuk memperkenalkan budaya Nusantata di kalangan masyarakat Eropa, penampilan Ki Ageng Ganjur kali ini juga untuk menghibur masyarakat Indonesia yang ada di Belanda. Mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman agar tetap tertanam semangat mencintai Tanah Air.

Sementara, dalam workahop musik tradisional Indonesia, Ki Ageng Ganjur menyuguhkan gamelan (saron), sitar/kecapi, kendang dan suling. Workshop akan diberikan oleh para musisi Ganjur yang berkolaborasi dengan Kang Iman Jimbot, seorang musisi Sunda yang sudah go international. Workshop ini dibuka pada jam-jam tertentu di booth khusus yang ada di lokasi Festival Pandora. Di sini para pengunjung yang berminat bisa berlatih musik tradisional Indonesia selama beberapa jam. Setelah itu para peserta akan diajak praktek berkolaborasi dengan musisi Ki Ageng Ganjur dan Iman Jimbot. Workshop diberikan secara gratis.

Selama di Al-Jazair, kelompok music ini akan tampil di Universitas Emir Abdulkaddir, Konstantin. Selain pentas musik, di kampus ini juga akan dilaksanakan diskusi mengenai pemikiran Soekarno dan pengaruhnya terhadap al-Jazair. Seminar ini akan dihadiri oleh Rektor Universitas Emir Abdelkader, Dubes RI untuk al-Jazair, dan para dosen serta mahasiswa.

Selain di kampus Emir Abdelkader, Ki Ageng Ganjur juga akan main dalam Kejuaraan Pencaksilat Pagar Nusa perebutan Piala Dubes dan acara Eksekutif Meeting KBRI.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan