Pentingnya Dakwah di Masa Pendemi

1,034 kali dibaca

Dakwah, seperti yang kita tahu, adalah ajakan kepada orang lain atau khalayak untuk melakukan suatu kebaikan agar sesuai dengan syariat dan ajaran agama Islam, agar selalu beriman dan bertakwa kepada Allah.

Pada masa Rasulullah, Rasul berdakwah secara sembunyi-sembunyi hingga akhirnya agama Islam dikenal luas di seluruh belahan dunia.

Advertisements

(مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم
“Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya”.

Itulah salah dasar bagi kaum muslim dalam berdakwah. Namun, sering kali pelaksanaan dakwah tak semudah yang kita bayangkam. Dalam berdakwah, kita juga harus mempunyai kesabaran ketika menyampaikan sesuatu kepada orang lain, lebih-lebih dalam situasi pandemi Covid-19 seperti saat ini.

Tapi, bagaimana pun kondisi dan situasinya, tak seharusnya tidak pandemi Covid-19 ini menghalangi gerakan dakwah. Justru sebaliknya, musibah ini harus dijadikan kesempatan bagi para dai dan para generasi milenial untuk semakin kreatif dalam berdakwah.

Semenjak diterapkannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), hampir seluruh kegiatan di luar rumah memang dibatasi guna mencegah kerumunan dan memutus mata rantai Covid-19. Hal tersebut juga membuat aktivitas dakwah di Indonesia harus dibatasi. Lantas, bagaimana dakwah di Indonesia dapat tetap berjalan selama pandemi dengan segala keterbatasan yang ada?

Berdakwah di era pandemi seperti ini mempunyai tantangan tersendiri. Ini menuntut para dai atau orang-orang yang bergiat dalam gerakan dakwah untuk semakin kreatif dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah agar sampai ke masyarakat khalayak. Materi-materi dakwah yang disampaikan pun sebaiknya berkaitan dengan situasi dan kondisi yang terjadi.

Akibat terjadinya pandemi ini, pelaksanaan dakwah yang tadinya dilakukan secara tatap muka, sekarang harus dilakukan secara daring dengan memanfaatkan peranti teknologi informasi, meisalnya melalaui berbagai platform media sosial (medsos). Peran medsos (media sosial) sangatlah penting dalam proses penyampaian pesan-pesan dakwah kepada masyarakat luas selama masa pandemic ini.

Misalnya, membuat live streaming di kanal Youtube agar dakwah tetap berjalan produktif dan tidak menghalangi kita untuk mendengarkan serta memahami pesan yang terkandung di dalamnya. Tak hanya itu, berdakwah juga dapat menggunakan aplikasi Whatsapp, Line, Telegram, misalnya, dengan membuat grup-grup yang di dalamnya bertujuan untuk menyampaikan pesan-pesan dakwah secara virtual.

Pendeknya, banyak hal yang bisa dilakukan agar dakwah tetap berjalan seperti biasanya. Perkembangan teknologi dalam berkomunikasi yang demikian pesat mempermudah penyampaian informasi dari satu tempat ke tempat lain di berbagai belahan dunia. Sementara, pandemi virus Corona adalah sebuah keadaan atau musibah, yang menuntut pentingnya media baru dalam menyampaikan pesan-pesan dakwah. Dengan demikian, berkat kemajuan teknologi informasi, meski dituntut menjaga jarak atau physical distancing, tidak ada alasan urusan dakwah atau menyebarkan ajaran Islam dan mencari ilmu agama terhenti atau terganggu.

Seperti diungkapkan salah satu dai, yaitu Ustadz Ainul Yaqin, bahwa “Dakwah bisa juga tetap berjalan tanpa terhalang pertemuan langsung, yang pada saat ini harus kita hindari, demi pencegahan dan kemashalatan, sesuai anjuran Baginda Nabi Muhammad SAW.

Sejatinya, masih menurut Ustadz Ainul Yaqin, fenomena tausiyah live streaming atau dakwah digital ini adalah sebuah terobosan baru. Betapa sesungguhnya Allah SWT telah memberikan jalan keluar yang sangat revolusioner, hadirnya media digital dan media sosial menjadi penunjang dari sebuah hubungan antar-manusia, media penghubung yang tak terbatas ruang dan waktu. Ini sangat bermanfaat di masa pandemi.

Lalu, bagaimana caranya agar dakwah dapat tetap berjalan di masa pandemi ini?

Menurut saya, banyak hal yang dapat dilakukan agar dakwah tetap berjalan walau terhalang oleh kondisi. Dalam kondisi seperti saat ini pendakwah harus memiliki kreativitas dan semangat agar pesan-pesan dakwah dapat tersampaikan kepada khalayak orang.

Sebenarnya, kita sebagai generasi milenial juga dapat mengajak dan menyampaikan kepada teman-teman di media sosial seperti grup Whatsaap, Instagram, Twitter, dan sebagainya dengan cara menyebarkan video-video ceramah agama ataupun mengajak untuk joint via Zoom dengan melakukan kajian baca kitab kuning. Banyak lagi cara agar dakwah di era pandemi seperti saat ini tetap terlaksana.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan