Pantulan Kebhinekaan di Desa (4): Belajar dari “Slametan”

2,124 kali dibaca

Salah satu tradisi yang bisa dijadikan guru darimana kita belajar menata kehidupan majemuk adalah Slametan yang sangat popular terutama di kalangan masyarakat perdesaan. Meskipun tidak sama persis, ia mirip dengan kenduri tetapi beda konseptual dengan sedekah.

Cliford Geertz melukiskan, dan kita sendiri mungkin sering terlibat di dalamnya, bahwa Slametan atau kenduren mempunyai pola yang tetap; sekelompok orang yang berkumpul di sebuah rumah (hampir selalu di ruang tengah dan atau depan/ruan tamu), duduk bersila melingkar saling berhadapan dengan sajian di tengah. Mereka terdiri dari para tetangga, handai-taulan, teman sekerja, dan sanak keluarga yang seluruhnya laki-laki. Orang-orang yang berbeda itu datang dan berkerumun di suatu tempat untuk merajut “consensus”, paling tidak itulah yang tampak dari luar.

Advertisements

Tak ada perbedaan mencolok dari mereka; petani, buruh, pegawai, pejabat, pemimpin organisasi, politisi, pedagang, pengusaha, santri, abangan, tua, dan muda. Mereka mempunyai hak dan pengakuan yang sama. Jika seorang modin, juru doa, atau kiai mempunyai berkat yang berbeda, atau bahkan di sebagian tempat masih ditambah dengan amplop berisi uang, itu karena ia pemimpin upacara dan doa, bukan karena status sosial-kultural tertentu.

“Dalam setiap Slametan setiap orang diperlakukan sama. Hasilnya adalah tak seorang pun merasa berbeda dari yang lain, tak seorang pun merasa lebih dari yang lain, dan tak seorang pun mempunyai keinginan memencilkan diri dari yang lain,” ungkap Geertz dalam Santri, Abangan, dan Priyayi

Lebih lanjut, dengan singkat tetapi menarik, Andrew Betty (dalam Variasi Agama di Jawa) melukiskan bahwa Slametan adalah “totalitas”, kerumunan ritual, yang terjadi dengan tetap menyepakati untuk berbeda.

“Totalitas”-nya mempesona, meski sebagai peristiwa komunal, ia tak juga mampu mendefinisikan komunitas secara tegas. Di dalam Slametan semua orang sepakat dengannya, tetapi tidak ada jaminan sedikitpun bahwa setiap orang setuju bagian-bagian tertentu darinya.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan