Miftahul Huda, Pesantren Pertama Peraih ISO 900:2008

5,330 kali dibaca

Pengelolaan pondok pesantren tak melulu identik dengan manajemen ala kadarnya (tradisional). Pondok Pesantren Pembangunan Miftahul Huda Cilacap, Jawa Barat, misalnya, terbilang sebagai salah satu pesantren yang sukses menerapkan manajemen modern.

Bahkan, Miftahul Huda tercatat sebagai pesantren salaf pertama di Indonesia yang berhasil memperoleh Sertifikat ISO 900:2008. Artinya, penerapan manajemen mutu di lingkungan Pesantren Miftahul Huda telah memperoleh pengakuan internasional. Sebab, Sertifikat ISO 900:2008 tersebut memang berkaitan dengan penerapan standar manajemen mutu yang berlaku secara internasional.

Advertisements

Sertifikat ISO 900:2008 tersebut diperoleh Pondok Pesantren Miftahul Huda pada 2012. Namun, untuk itu Pesantren Miftahul Huda harus melalui perjuangan dan perjalanan panjang hingga menjadi salah satu pesantren terbesar di Cilacap dan memperoleh pengakuan internasional.

Jika menilik sejarahnya, tempat di mana Pondok Miftahul Huda Cigaru berdiri megah asal mulanya hanyalah daerah rawa-rawa yang dikenal dengan sebutan Rawa Ruum. Pada 1910, KH Abdul Majid, seorang ulama asal Desa Klangon, Karanganyar, Kebumen merupakan orang yang pertama trukah atau babat alas dengan mendirikan sebuah masjid dan dibantu lurah setempat, Karmanom.

Masjid tersebut diberi nama Masjid Karmal Majid, diambil dari gabungan nama Karmanom dan Kiai Abdul Madjid. Di masjid di tengah rawa-rawa itulah pada mulanya Kiai Abdul Madjid mengajarkan ilmu agama kepada masyarakat setempat.Di situ pula, ketika jumlah santri yang mengaji makin banyak, Kiai Abdul Madjid mendirikan pondok pesantren yang dikenal dengan Pesantren Cigaru.

Ketika kondisi KH Abdul Majid makin tua, estafet kepemimpinan diserahkan kepada putra menantunya, KH Sufyan Tsauri. Di bawah kepemimpinan sang putra menantu, dalam waktu relatif singkat, Pesantren Cigaru makin berkembang. Ribuan santri berdatangan dari segenap pelosok Tanah Air, bahkan ada yang dari Singapura dan Malaysia.

Pada masa ini Pesantren Cigaru boleh dikatakan merupakan sumber ilmu pengetahuan agama Islam untuk wilayah Cilacap dan Banyumas barat. Sosok KH Sufyan Tsauri, di samping sebagai ulama yang memiliki pandangan luas, dia juga seorang tokoh yang mampu membaca aspirasi masyarakat. Setelah wafatnya KH Sufyan Tsauri, sekitar tahun 1950-an, keadaan pesantren semakin hari semakin mundur.

Pesantren itu boleh dikatakan lenyap dari peredaran. Masa itu sungguh merupakan lembaran hitam yang cukup menyedihkan. Keadaan mulai berubah setelah situasi negara kembali normal. Pada 1963, atas prakarsa Kiai Salamun, juga menantu KH Abdul Majid dan kiai Muhammad Djarir sebagai putra sulung dari KH Sufyan Tsauri, mengumpulkan puing-puing reruntuhan Pondok Cigaru untuk ditegakkan kembali.

Maka, berdirilah Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigaru yang mulai melakukan menyelenggarakan pendidikan dan akhirnya berkembang hingga sekarang. Di bawah asuhan KH Muklis Sufyan, putra keenam dari delapan bersaudara dari KH Sufyan Tsauri, Pondok Pesantren Miftahul Huda Cigaru berkembang menjadi salah satu yang terbesar di Cilacap. Bahkan, pada 2012, Miftahul Huda Cigaru mendapat sertifikat ISO 900:2008. Ini merupakan Ponpes Syalafiyah pertama di Indonesia yang mendapat pengakuan internasional.

Kini, di pesantren ini terdapat kurang lebih 700 santri terdiri atas 300 santri putra dan 400 santri putri. Untuk santri putri, terdapat 4 kompleks yaitu komplek putri selatan (atau biasa disebut dengan kompleks puzel), kompleks putri utara (atau biasa disebut juga dengan kompleks ryra), kompleks jadid 1, dan kompleks jadid 2.

Pesantren Miftahul Huda Cigaru juga sudah mempunyai gedung pendidikan modern yang pengelolaannya berada di bawah naungan yayasannya. Pendidikannya terdiri dari pendididkan formal dan nonformal. Pendididkan formalnya terdiri dari RA/TK MIFTAHUL HUDA, MI Pesantren Pembangunan, MTs Pesantren Pembangunan, MA Pesantren Pembangunan, STAIS Sufyan Tsauri.

Multi-Page

One Reply to “Miftahul Huda, Pesantren Pertama Peraih ISO 900:2008”

Tinggalkan Balasan