Menerapkan Metode Dakwah Wali Songo di Era Digital

6,474 kali dibaca

Di era sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat, informasi dengan mudah diakses kapan saja dan dimana saja dan oleh siapa saja. Teknologi digital dalam berbagai elemen kehidupan memudahkan siapa pun untuk mencari informasi dengan cepat.

Apalagi di era pandemic seperti saat ini, teknologi berperan penting dalam memberikan informasi, termasuk dalam berdakwah. Seorang pendawah dapat menyampaikan ajaran Islam melalui media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain. Karena era digital adalah puncak di mana semua serba cepat dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Advertisements

Sementara itu, proses Islamisasi di Indonesia kita tahu berawal dari pesisir pantai yang merupakan tempat lalu lintas pelayaran dan pedagang muslim. Selain itu, terjadinya hubungan timbal balik antara masyarakat pesisir dan masyarakat pedalaman.

Masih kuatnya kebudayaan lokal dan tradisional yang melekat pada umat Islam Indonesia tentu menciptakan kekhasan tersendiri bagi agama Islam. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah yang mempunyai beragam budaya lokal yang mengandung unsur keislaman yang berbeda-beda.

Dalam proses penyebaran Islam, Wali Songo melakukan pendekatan kepada tradisi dan kebudayaan masyarakat pribumi, di mana ketika itu mereka sudah terlebih dahulu memiliki kebudayaan lokal yang dianutnya.

Ada atau tidaknya agama, mereka terus bertahan hidup dengan pedoman yang telah dimilikinya. Wali Songo sangat memperhatikan bagaimana karakter dan sifat masyarakat sebagai sasaran dakwah dalam segala keragaman karakter dan budayanya.

Kehadiran Wali Songo di tengah masyarakat Jawa dengan membawa ajaran Islam tidak dengan mudah diterima oleh masyarakat. Wali Songo dihadapkan pada masyarakat yang telah memiliki tradisi, kebudayaan, dan ajaran yang telah lama mereka anut.

Oleh karena itu, strategi yang diambil Wali Songo adalah melalui jalan dakwah dengan cara yang tepat dan bijaksana, yaitu dengan menggabungkan unsur ajaran agama Islam dan budaya setempat tanpa menghilangkan unsur budaya, ajaran, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

Pola komunikasi dakwah Wali Songo tersebut akhirnya dapat membuahkan hasil dengan diterimanya Islam sebagai agama baru bagi masyarakat pribumi, khususnya Jawa, bahkan Islam menjadi agama mayoritas dan berkembang hingga sekarang.

Sebelumnya, dakwah lebih banyak berhadapan dengan beribadah kepada Allah, dan dilandasi dengan niat dan motivasi mengharap rida Allah semata. Namun, seiring dengan perkembangan teknologi, berdakwah mengalami perkembangan. Metode dakwah yang dilakukan Wali Songo bisa diterapkan dengan mengikuti perkembangan zaman.

Media sosial yang telah menjadi kebutuhan hidup dan memberikan tantangan sekaligus peluang besar untuk menyampaikan ajaran Islam, utamanya bagi para pendawah. Para pendakwah diharuskan untuk mampu menggunakan media sosial sebagai sarana dalam berdakwah.

Berbeda dengan zaman para Wali Songo, di era digital seperti sekarang ini, teknologi dapat dimanfaatkan oleh para ulama atau pendakwah untuk menyebarkan ajaran Islam. Seorang pendakwah dapat memanfaatkan kemajuan teknologi terutama Internet sebagai strategi dalam penyampaian dakwah. Media sosial sebagai media dakwah menjadi kesempatan dan tantangan untuk menyebarkan ajaran Islam.

Hal ini dilakukan agar dakwah lebih meluas dan diharapkan lebih efektif dan efisien. Kalangan yang dijangkau lebih luas, jugadampak yang ditimbulkannya lebih luas juga. Agar kegiatan dakwah dapat berjalan secara efektif dan efisien, harus menggunakan cara strategis dalam menyampaikan ajaran Islam. Selain itu, tantangan dakwah di era teknologi dan komunikasi harus kita hadapi dan tanggung jawab untuk kemajuan Islam.

Dengan kemajuan teknologi digital, umat Islam di Indonesia berperan penting sebagai penerus para Wali Songo dan ujung tombak dalam perkembangan dakwah untuk menyampaikan ajaran Islam dan mengajak kebaikan serta mampu menanamkan kebaikan.

Dengan begitu, diharapkan masyarakat dapat memahami dan menelaah bahwa ajaran Islam adalah ajaran yang membawa kedamaian dan ketentraman. Tidak ada paksaan untuk memeluk agama Islam, tetapi dengan kesadaran yang tumbuh dalam diri, maka ajaran Islam akan membentuk karakter kepribadian dengan sikap dan perilaku santun baik secara pribadi maupun sosial.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan