Menerapkan Metode Dakwah Wali Songo di Era Digital

6,361 kali dibaca

Di era sekarang ini, teknologi berkembang sangat pesat, informasi dengan mudah diakses kapan saja dan dimana saja dan oleh siapa saja. Teknologi digital dalam berbagai elemen kehidupan memudahkan siapa pun untuk mencari informasi dengan cepat.

Apalagi di era pandemic seperti saat ini, teknologi berperan penting dalam memberikan informasi, termasuk dalam berdakwah. Seorang pendawah dapat menyampaikan ajaran Islam melalui media sosial seperti Youtube, Instagram, Facebook, dan lain-lain. Karena era digital adalah puncak di mana semua serba cepat dan bisa dinikmati oleh masyarakat.

Advertisements

Sementara itu, proses Islamisasi di Indonesia kita tahu berawal dari pesisir pantai yang merupakan tempat lalu lintas pelayaran dan pedagang muslim. Selain itu, terjadinya hubungan timbal balik antara masyarakat pesisir dan masyarakat pedalaman.

Masih kuatnya kebudayaan lokal dan tradisional yang melekat pada umat Islam Indonesia tentu menciptakan kekhasan tersendiri bagi agama Islam. Hal ini terlihat dari beberapa kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah yang mempunyai beragam budaya lokal yang mengandung unsur keislaman yang berbeda-beda.

Dalam proses penyebaran Islam, Wali Songo melakukan pendekatan kepada tradisi dan kebudayaan masyarakat pribumi, di mana ketika itu mereka sudah terlebih dahulu memiliki kebudayaan lokal yang dianutnya.

Ada atau tidaknya agama, mereka terus bertahan hidup dengan pedoman yang telah dimilikinya. Wali Songo sangat memperhatikan bagaimana karakter dan sifat masyarakat sebagai sasaran dakwah dalam segala keragaman karakter dan budayanya.

Kehadiran Wali Songo di tengah masyarakat Jawa dengan membawa ajaran Islam tidak dengan mudah diterima oleh masyarakat. Wali Songo dihadapkan pada masyarakat yang telah memiliki tradisi, kebudayaan, dan ajaran yang telah lama mereka anut.

Oleh karena itu, strategi yang diambil Wali Songo adalah melalui jalan dakwah dengan cara yang tepat dan bijaksana, yaitu dengan menggabungkan unsur ajaran agama Islam dan budaya setempat tanpa menghilangkan unsur budaya, ajaran, dan kondisi sosial-ekonomi masyarakat.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan