Ponpes Lintang Songo (istimewa)

Lintang Songo, Pesantren Mandiri Semua Golongan

4,595 kali dibaca

Pondok Pesantren (Ponpes) Lintang Songo merupakan lembaga pendidikan yang terbilang unik. Selain memfokuskan pada pendalaman ilmu-ilmu agama Islam yang memiliki sanad yang jelas nyambung dengan Nabi Muhammad SAW, pesantren tersebut juga menggeluti berbagai bidang usaha. Sehingga sah jika Lintang Songo disebut sebagai pondok pesantren yang mandiri secara ekonomi.

Bagaimana tidak, pesantren yang didirikan oleh KH Heri Kuswanto pada 2006 di Bantul, Yogyakarta, itu hingga kini terhitung sudah memiliki lebih dari 27 unit usaha. Salah satu yang terbaru dan terbilang moncer adalah Litang Songo Smart Farm and Garden.

Advertisements

Unit usaha tersebut berupa kolam pemancingan, kebun bunga, buah, dan sayur, yang tentu ditata dengan indah. Khusus untuk kebun, di dalamnya berisi beragam jenis sayur, buah dan bunga, dengan proses penanaman yang terbilang ramah lingkungan. Yakni hanya menggunakan pupuk kandang, dalam artian semua proses yang dilakukan sangat organik dan tidak mengandalkan bahan kimia.

Sebut saja misal ketika pemberian pupuk kandang. Pupuk tersebut diambil dari kotoran ternak sapi, kambing, dan ayam yang dimiliki oleh Pondok Pesantren Lintang Songo. Sebaliknya, jika ada dari sisa-sisa limbah kebun, seperti rumput, dedaunan, semuanya masuk ke kandang ternak sebagai bahan pakan sehingga unit-unit usaha tersebut memiliki pola integrasi. Yakni semua saling berkaitan dan saling menguntungkan satu sama lainnya. Atau dalam ilmu biologi, disebut simbiosis mutualisme.

Saat diwawancara, KH Heri Kuswanto menjelaskan bahwa pesantrennya sedari awal memang dibangun dengan konsep integrated. Dengan pola itu, maka Ponpes Lintang Songo secara pelan perlahan berkembang hingga sebesar ini.

“Kami ini ketika mendirikan dan mengelola pondok, memang menggunakan prinsip sederhana. Lha iya toh, ketika butuh ikan, tapi kok tidak punya, ya kami langsung bikin kolam buat ternak ikan. Ketika mau makan sayur kok tidak punya, kami nanem sayur di kebun. Ketika mau makan ayam kok tidak punya, ya kami bikin peternakan ayam,” ucap KH Heri Kuswanto pada Sabtu (3/9).

“Prinsip sederhana dan simpel itu yang akhirnya membuat Ponpes Lintang Songo memiliki banyak unit usaha sampai saat ini. Selain itu, ketika kami membuat unit usaha, kami membuatnya dengan pola integrated. Jadi ketika kami membuat peternakan sapi, kami tinggal mencari pakan rumputnya di kebun atau sawah. Dan sebaliknya, kotoran sapi itu diolah lagi sehingga menjadi pupuk dan kami berikan ke sawah atau kebun. Pola integrated itu yang selalu kami terapkan,” jelasnya.

Dalam proses penerimaan santri baru, pun Ponpes Lintang Songo menerima semua santri. Pondok tersebut tidak menerapkan sistem seleksi. Entah santri itu berasal dari keluarga kaya, miskin, nakal, mantan preman, semuanya diterima dan dididik dengan baik tanpa membeda-bedakan mereka.

“Kalau tidak menampung, kayak nggak ada tempat lain. Misal anak itu pergi ke pondok pesantren lainnya, mesti ketolak sek. Kebanyakan yang nyantri di sini itu orang-orang yang dulunya nakal, anak-anak punk, tatoan,” ujar kiai yang belum lama ini baru purna dari tugasnya sebagai Rektor di Institut Ilmu Quran (IIQ) An-Nur Bantul.

“Dan kami tidak mempermasalahkan itu. Pokoknya, semua santri kami tampung, kami didik ngaji dan didik cara berwirausaha. Sehingga ketika mereka sudah tamat dari pondok ini, setidaknya sudah punya bekal untuk membuat usaha mandiri dan bekal pengetahuan agama.”

Pengasuh Ponpes Lintang Songo, KH Heri Kuswanto (foto: Slamet Makhsun)
Pengasuh Ponpes Lintang Songo, KH Heri Kuswanto (foto: Slamet Makhsun)

Biaya Digratiskan

Perihal biaya di Ponpes Lintang Songo, KH Heri Kuswanto menegaskan bahwa semua santri digratiskan alias tidak dipungut biaya apapun. Bahkan seperti fasilitas wifi, bimbingan skripsi atau tugas sekolah bagi santri yang juga ikut di lembaga pendidikan formal, semua diberi fasilitas secara memadai.

“Kami sama sekali tidak memungut biaya untuk santri. Di sini pokoknya semua gratis. Bahkan pas kemarin puasa, banyak kan santri yang pulang kampung. Ada yang ke Sumatera, Banten, Jawa Barat, itu semua kami kasih uang saku buat bekal pulang ke rumah, kami kasih sarung, kami kasih jajan,” tuturnya.

Merangkul Semua Golongan

Selain dikenal dengan pesantren yang memiliki banyak bidang usaha, Ponpes Lintang Songo juga kerap mendapat kunjungan dari beragam ormas, aliran Islam, bahkan hingga pemeluk agama lain.

KH Heri Kuswanto tidak pernah mempermasalahkan demikian. Justru dirinya merasa senang dengan banyak pihak yang berkunjung ke pesantrennya. “Jadi gini mas, pesantren kami ini sering mendapat banyak kunjungan. Entah dari aliran Islam lain, ormas, hingga pemeluk agama lain. Kami tidak pernah mempermasalahkan itu. Justru kami senang. Itu menjadi bukti bahwa pesantren kami ini diterima oleh semua golongan.”

“Kita juga harus melihat bahwa dulu ketika Nabi Muhammad SAW berdakwah, menghormati dan menerima semua golongan. Dengan menerima dan menyambut baik mereka itu, maka mereka kagum dengan Islam sehingga banyak dari mereka yang terketuk pintu hatinya untuk masuk Islam.”

Mencetak Calon Pengusaha

Unit-unit usaha milik Pondok Pesantren Lintang Songo yang jumlahnya lebih dari 27 itu memang semuanya dijalankan oleh santri. Selain diajari secara mendasar seperti proses pembuatan dan pengolahan, namun juga dilatih bagaimana memasarkan produk-produk hasil usahanya itu. Ini yang secara tak langsung mendidik santri untuk paham bagaimana menjalankan sebuah usaha.

Selain diajari secara teknis, KH Heri Kuswanto turut mendidik santri- santrinya untuk memiliki mental pemimpin. Oleh sebab itu, ia kerap menyuruh santri untuk melakukan pidato, berceramah, khutbah, hingga menjadi pemimpin solat. Setidaknya, ketika santri tersebut berbicara di hadapan banyak orang, ia tidak gemetar dan mampu menyampaikan gagasan-gagasan dengan baik.

KH Heri Kuswanto juga menerangkan jika sudah banyak dari alumni-alumni pesantrennya, yang ketika sudah sampai kampung tempat tinggalnya, lalu mendirikan usaha secara mandiri. Tentunya hal ini menjadi tolak ukur bahwa Ponpes Lintang Songo sudah berhasil dalam mencetak santri-santri yang berjiwa pengusaha.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan