Kiai Mawardi Ishaq, Pejuang Pendidikan dari Lampung

1,277 kali dibaca

KH Mawardi Ishaq adalah sosok ulama asli dari tanah Lampung. Ia merupakan sosok ulama yang bersahaja dan baik di mata masyarakat Lampung. Melalui pengajian rutin saban malam Jumat, secara perlahan, Kiai Mawardi Ishaq menebar benih-benih ajaran Islam kepada masyarakat awam, khususnya daerah Lampung Utara, Provinsi Lampung.

Kiai Mawardi Ishaq lahir pada 7 Rajab 1384 Hijriyah atau dalam kalender Masehi bertepatan pada tanggal 12 November 1964. Ia lahir di desa Tanjung Raja, Kotabumi, Provinsi Lampung. Lahir dari keluarga ulama, Kiai Mawardi Ishaq meneruskan jejak ayahnya, KH Ishaq Shiddiq, untuk terus mengajarkan nilai-nilai keislaman di tengah-tengah masyarakat awam yang masih kental dengan budaya setempat.

Advertisements

Semasa hidupnya, Kiai Mawardi Ishaq pernah nyantri di Tasikmalaya, Jawa Barat. Di sana, ia berguru langsung kepada KH Ilyas Ruhiyat, pengasuh Pondok Pesantren Cipasung, yang pernah menjadi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.

Dalam wawancara yang pernah dilakukan penulis, tidak disebutkan secara spesifik berapa lama beliau menimba ilmu di sana. Singkat kata, setelah menyelesaikan mondoknya, Mawardi muda, kembali ke kampung halamannya  di Lampung Utara untuk mengajarkan ilmu yang telah diperolehnya.

Satu petuah yang selalu diingatnya dari KH Ilyas Ruhiyat asalah, “Dimanapun kalian berada, kalian harus memiliki santri karena sebaik–baiknya belajar adalah mengajar. Jika kalian tidak bisa memiliki santri, minimal anak-anak kalian bisa menjadi santri.”

Pada 1999, ketika sudah sampai di kampung halamannya, Kiai Mawardi Ishaq mendirikan sebuah halaqah pengajian. Kabar itu pun tersiar di seantero Lampung Utara. Dan, tak lama kemudian ada beberapa santri yang mulai berguru kepadanya. Baik santri kalong maupun santri yang mukim di sekitar asrama. Untuk tempat tinggal mereka telah didirikan kamar-kamar kecil yang sengaja dibangun untuk para santri dari luar daerah.  

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan