Kiai Chamzawi, Istikamah Ngaji Bareng Pemulung

550 kali dibaca

Sehari menjelang perayaan Hari Ulang Tahun ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia yang baru lalu, persisnya pada Rabu, 16 Agustus 2023, masyarakat muslim Indonesia kehilangan salah satu ulama besar. Rabu lalu itu, KH Chamzawi yang Rais Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Malang, Jawa Timur, wafat.

Selama hidupnya, Kiai Chamzawi dikenal sebagai sosok yang rendah hati, tawadhu, dan penuh kesabaran. Misalnya, meskipun telah menjadi sosok ulama dan akademisi yang disegani, Kiai Chamzawi tetap istakamah dengan telaten dan sabar memberi pengajian di kawasan permukiman para pemulung. Bahkan sampai tujun lamanya pengajian di kampung pemulung itu terus dilakoni Kiai Chamzawi.

Advertisements

Itu hanya bagian kecil dari begitu banyak kebaikan yang ditinggalkan Kiai Chamzawi.

Kiai kharismatik ini lahir di Sulang, Kabupaten Rembang, Jawa Tengah, pada 8 Agustus 1951. Istrinya bernama Sri Wahyuni. Dari pernikahannya, Kiai Chamzawi dikaruniai 5 orang anak dengan 4 putra dan 1 putri.

Kiai Chamzawi muda menempuh pendidikan di Rembang (1964) sampai pada akhirnya hijrah ke Pesantren Lirboyo (mutakhorijin tahun 1973). Dari Rembang, Kiai Chamzawi hijrah ke Malang, Jawa Timur, untuk meneruskan studi sarjana muda dan sarjana lengkap di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang dan lulus pada 1981. Rupanya, semangat akademik Kiai Chamzawi kian meningkat. Ia terus menempuh program S2 di Universitas Islam Malang dan pada 2006.

Karier akadamik Kiai Chamzawi dimulai ketika menjadi dosen di Fakultas Tarbiyah IAIN Sunan Ampel Cabang Malang (sekarang UIN Maulana Malik Ibrahim Malang). Selain itu, Kiai Chamzawi juga pernah mengajar di Universitas Islam Malang (Unisma) dan beberapa lembaga pendidikan Islam di Gondanglegi Kabupaten Malang. Dan sejak 1984, Kiai Chamzawi juga tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Agama.

Banyak cerita sosok Almaghfurlah KH Chamzawi dari santri hingga kolega. Pemangku Pesantren Darma Nawa Jedong Wagir Malang, Umar Faruq, misalnya, mengenang sosok Kiai Chamzawi saat Pengajian Komunitas Pemulung di kawasan Dinoyo, Kota Malang berlangsung antara 2003-20010.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan