Karomah Mbah Kholil (5): Berkah Uang Logam

2,198 kali dibaca

Kisah karomah Mbah Kholil kali ini diceritakan oleh KH As’ad Syamsul Arifin, pengasuh dan pendiri Pondok Pesantren Salafiayh Syafi’iyah, Asembagus, Sotubondo, Jawa Timur. Bagi mpunya kisah, tentu saja pengalaman ini tidak akan pernah terlupakan.

Suatu keberkahan atas seorang ulama yang begitu masyhur di seantero jagat. Bukan saja di Indonesia, tetapi juga hingga ke manca negara. Syaikhona Kholil telah mencatatkan sejarah keabadian untuk dikenang oleh seluruh generasi Islam.

Advertisements


KH As’ad Syamsul Arifin.

Suatu ketika, di saat Kiai As’ad masih jadi santri di pesantren Mbah Kholil, Beliau disuruh mengantarkan sebuah tongkat kepada kepada Kiai Hasyim Asy’ari di Jombang. Suatu ketika, Kiai As’ad juga disuruh mengantarkan sebuah tasbih dengan tujuan yang sama. Kiai As’ad hanya dibekali dengan beberapa uang logam. Secara matematis, uang logam tersebut tidak cukup untuk ongkos kendaraan, pulang dan perginya.

Anehnya, dan inilah bagian dari karomah Mbah Kholil, ketika Kiai As’ad naik bus, Beliau tidak pernah ditarik ongkos oleh kondektur. Begitu juga saat harus menyeberangi selat dengan kendaraan perahu. Tiba-tiba ada orang yang mengajak naik perahu dengan tujuan yang sama tanpa harus membayar. Maka kemudian Kiai As’ad berpikir bahwa semua itu merupakan barokah dari Syaikhona Kholil.

“Semua itu merupakan karomah dan berkah dari Mbah Kjolil,” demikian Kiai As’ad mengatakan ketika menceritakan kelebihan dan keagungan yang terjadi pada diri Mbah Kholil.

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan