Karena Corona, Ribuan Santri di Jateng Tak Bisa Mudik

1,935 kali dibaca

Gara-gara penyebaran virus Corona masih masif dan berbagai daerah menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), ribuan santri yang mondok di berbagai pesantren di wilayah Jawa Tengah tidak bisa mudik untuk berlebaran. Diperkirakan, saat ini masih ada lebih dari 23.000 santri masih bertahan di 400 pondok pesantren di Jawa Tengah.

Melihat kenyataan tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo memutuskan untuk membantu puluhan ribuan santri yang masih bertahan di pesantren tersebut. “Masih ada 23.000 lebih santri yang ada di 400 pondok pesantren. Mereka memutuskan untuk tidak pulang,” kata Ganjar di Semarang, Rabu lalu.

Advertisements

Puluhan ribu santri yang masih bertahan di pondok dan tak bisa mudik tersebut berasal dari berbagai daerah di Indonesia, dan banyak dari mereka berasal dari daerah yang masuk kategori zona merah penularan Covid-19. Sementara itu, untuk santri yang rumahnya tak jauh dari pesantrennya, sudah banyak yang pulang.

Sebagai contoh di Pondok Pesantren Al-Mas’udiyah Bandungan Semarang. Menurut salah satu pengurusnya, Muhammad Tohirudin, jumlah santri di Pondok Pesantren Al-Mas’udiyah sebanyak 1.800 orang. Saat ini, yang tak mudik dan masih bertahan di pondok jumlahnya mencapai 340 santri.

Untuk memenuhi semua kebutuhan para santri yang tidak mudik itulah, Ganjar memberikan bantuan kepada mereka. Bantuan yang diberikan senilai Rp 2,3 miliar yang diambil dari dana Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Jawa Tengah. Ditegaskan Ganjar, kebutuhan hidup ribuan santri yang tak mudik selama masa pandemi ini akan dijamin oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

“Santri merupakan salah satu patriot bangsa dalam melawan virus Corona. Sebab, mereka rela tidak pulang.  Sehingga hidupnya harus kita jamin. Saya berpesan pada pengurus pondok pesantren untuk menjaga agar tidak pulang, ngaji saja di pondok,” Ganjar.

Tinggalkan Balasan