Jimat Keluarga Pengemis

1,326 kali dibaca

Rupaku memang sudah tak elok lagi. Lusuh, kucel, keriput. Mungkin karena itulah kini aku terselip di tempat yang paling tersembunyi. Di tempat yang jorok dan tersisih ini, jauh dari sapuan mata, diimpit benda-benda yang apek dan bau angus, sebagian basah sebagian lembab, aku menjadi yang terlupakan.

Entah sudah berapa lama aku menjadi yang terlupakan, tersisih di sini, seperti benda yang tak bernilai. Tentu dia, pemilik tempat ini, bukan orang pertama yang menyisihkan diriku. Jika dia orang yang pertama, tentu rupaku akan masih licin, halus, mulus. Tapi dengan rupa yang sudah lusuh, kucel, keriput ini menunjukkan bahwa aku telah melalui masa yang panjang, berpindah dari satu tangan ke lain tangan, berpindah dari satu tempat ke lain tempat, dan berganti-ganti orang dari beragam golongan yang menguasaiku.

Advertisements

Hingga, suatu hari, di sinilah aku tersisih, lalu terlupakan. Tentu, hanya orang-orang kayalah yang menyisihkan keberadaanku, melupakanku, atau menganggapku receh. Lamat-lamat aku masih ingat, hari itu lelaki necis bertubuh subur membawaku pulang ke rumahnya.

Begitu memasuki rumah, ia segera meletakkan barang-barang mewah belanjaannya di kamar khusus, dan aku mencium aroma wewangian menguasai ruangan itu. Tapi kamar itu jelas bukan untukku.

Setelah meneliti satu per satu barang-barang belanjaannya, ia segera beringsut, menenteng kantung kertas, melangkah ke belakang rumah, memasuki dapur. Kemudian secara serempangan ia melemparkan kantung kertas itu begitu saja. Isinya berloncatan keluar, berserakan. Ada struk-struk belanjaan. Ada uang receh koin dan uang kertas kembalian belanjaan. Ada beberapa kartu nama. Ada tisu bekas basah oleh ingus. Ada kondom yang belum sempat terpakai. Ia kemudian menutup pintu dapur, dan berlalu begitu saja.

Rumah sebesar itu, semewah itu, sungguh terasa sangat sepi lantaran lelaki itu tinggal seorang diri. Ia juga tak selalu berada di rumah. Mungkin di lain tempat ia punya rumah kedua atau ketiga atau ke berapa. Sesekali ia datang membawa teman. Beberapa hari sekali seseorang datang buat bersih-bersih rumah.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan