Membaca Setting Politik Menjelang Pewahyuan Qur’an (1)

811 kali dibaca

Jazirah Arab terletak sangat terisolasi, baik dari sisi daratan maupun lautan. Kawasan ini (tempat Muhammad tampil dengan pekabaran ilahinya pada abad ke-7 perhitungan tahun Masehi) sebenarnya terletak di pojok kultural yang mematikan.

Sejarah dunia yang besar telah jauh meninggalkannya. Perselisihan yang membawa peperangan antarsuku berlangsung dalam skala besar-besaran di stepa-stepa jazirah tersebut. Dari sudut pandang negara-negara adikuasa, Arabia merupakan kawasan terpencil dan biadab, sekalipun memiliki posisi cukup penting sebagai kawasan penyangga dalam ajang perebutan kekuasaan politik di Timur Tengah, yang ketika itu didominasi dua imperium raksas yaitu, Bizantium, dan Persia.

Advertisements

Kekaisaran Bizantium atau Kekaisaran Romawi Timur (ibu kota Konstantinopel) merupakan bekas Imperium Romawi dari masa klasik. Pada permulaan abad ke-7, wilayah imperium ini telah meliputi Asia Kecil, Siria, Mesir, dan bagian tenggara Eropa hingga Danube. Pulau-pulau di Laut Tengah dan sebagian daerah Italia serta sejumlah kecil wilayah di pesisir Afrika Utara, juga berada di bawah kekuasaannya.

Saingan berat Bizantium dalam perebutan kekuasaan di Timur Tengah adalah Persia. Ketika itu, imperium ini berada di bawah kekuasaan dinasti Sasanid (Sasaniyah). Ibu kota Persia adalah al-Madain, terletak sekitar dua puluh mil di sebelah tenggara kota Bagdad yang sekarang. Wilayah kekuasaannya terbentang dari Irak dan Mesopotamia hingga pedalaman timur Iran serta Afganistan.

Perebutan kekuasaan kedua imperium adidaya itu memiliki pengaruh nyata terhadap situasi politik di Arabia ketika itu. Kira-kira pada 521 M, Kerajaan Kristen Abisinia dengan dukungan penuh (dan mungkin atas desakan) Bizantium menyerbu serta menaklukkan dataran tinggi Yaman yang subur di barat daya Arabia.

Memandang serbuan tersebut sebagai ancaman kekuasaannya, Dzu Nuwas, penguasa Arabia Selatan pro-Persia, bereaksi dengan membantai orang-orang Kristen Najran yang menolak memeluk agama Yahudi. Peristiwa pembantaian ini, terjadi di sekitar 523 M, memiliki pengaruh traumatik terhadap keseluruhan jazirah Arab dan dirujuk dalam suatu bagian Al-Quran (85:4-8). Atas desakan dan dukungan Bizantium, pada 525 Dzu Nuwas berhasil digulingkan dari takhtanya lewat suatu ekspedisi yang dilakukan orang-orang Abisinia. Tetapi, sekitar 575 M, dataran tinggi Yaman kembaii jatuh ke tangan Persia.

Halaman: First 1 2 3 ... Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan