Jejak Dukamu

1,272 kali dibaca

Pasung,

terpasung.

Advertisements

Jarah,

Terjarah.

Jiwa dan raga tak lebih berarti dari darah.

Kemana pertiwi pergi menimang duka?

Ke pangkuan sang Kuasa?

Atau jejak lumur duka?

Kartini melangkah di atas air mata.

Jiwa dikekang tak boleh menentang.

Hidup terkungkung hanya bisa merenung.

Terang hanyalah gelap yang hilang semetara.

Malam kian abadi, sedang pagi tak lagi menghampiri.

Selamat Kartini,

Kau telah melewati duka,

Kini penerusmu melampaui luka.

Tinggalkan Balasan