Ibu dan Generasi Milenial

1,050 kali dibaca

Apakah yang terlintas dalam benak Anda jika mendengar istilah zaman now? Sekilas mungkin kita akan sepakat, zaman now adalah zaman yang identik dengan hura-hura kaum milenialis. Zaman yang identik dengan gadget, dunia maya (dumay), dan segala macam bentuk kegiatan yang bersifat pragmatis-hedonis.

Memang, salah satu ciri paling khas dari zaman now adalah dunia maya, atau yang galib dikenal dengan istilah Internet. Internet merupakan salah satu media yang paling digandrungi oleh tiap lapisan penduduk Bumi. Setiap orang dapat mengakses dan menggunakan fitur-fitur dengan mudah dan instan berkat Internet. Bahkan segala macam bentuk kebutuhan di dunia nyata pun dapat kita temukan dan akses dengan mudah di dunia maya.

Advertisements

Itulah alasan yang paling utama mengapa tiap lapisan manusia lebih menyukai hidup di dunia maya dibandingkan hidup di dunia nyata. Lebih-lebih, pada kaum milenial yang sangat identik dengan pola hidup pragmatis dan hedonis. Sehingga, hal itulah yang menyebabkan zaman now menjadi zaman yang diklaim menjadi zaman yang serba bebas dan sedemikian liberal.

Pergaulan Bebas

Di zaman now ini, masyarakat yang awalnya eksklusif (cenderung menyendiri dan memilah-milih pergaulan) dapat menjadi inklusif (bebas bergaul). Praktisnya, di zaman now ini pergaulan dan interaksi sosial tiap manusia sudah sedemikian bebasnya, bahkan tak jarang sudah melewati batas dan aturan-aturan yang telah diatur oleh norma agama maupun sosial. Akibatnya, hal itu pun berdampak nyata terhadap dinamika sosial bermasyarakat. Lebih-lebih bagi generasi muda, termasuk di Indonesia.

Telah jamak kita temui para remaja Indonesia yang terjangkit kasus narkotika, pornografi, dan berbagai kasus pelanggaran HAM seperti tawuran, bullying, bahkan yang teramat ironis kasus pembunuhan seorang guru oleh salah satu siswanya. Ironis bukan? Hal itulah yang perlu mendapat perhatian lebih oleh para orang tua di era zaman now ini.Terutama, oleh sosok seorang ibu. Mengapa? Sebab, ibu-lah sosok teladan (rule model) yang telah teramat dekat dengan sang anak sedari kecil hingga dewasa.

Peran Ibu Milenial

Ibu merupakan sosok yang memiliki peran penting dalam mengasuh dan mendidik pola hidup seorang anak. Sedari kecil ibu sudah menjadi figur yang paling dekat dengan anak. Mulai dari sejak mengandung, melahirkan, hingga proses mendidik anak dari kecil hingga dewasa. Oleh karenanya, tak diragukan lagi kedekatan emosional antara sosok ibu dan anak sudah terjalin sedemikian eratnya sejak dalam kandungan.

Bukan hanya itu, ibu juga merupakan madrasah pertama bagi anak. Ibu-lah orang pertama yang mengajarkan kita tata cara bicara, berjalan, dan beragam tata cara berpola hidup dengan baik. Melihat anaknya sukses dan bermanfaat bagi orang lain merupakan cita-cita mulia setiap ibu. Maka tak heran jika presiden, gubernur, dan berbagai orang sukses di muka Bumi ini terlahir dari dekapan seorang ibu. Logikanya, seorang yang sukses dan berpenderian terlahir dari pola asuh dan pendidikan yang baik dari ibunya.

Namun, dewasa ini beban ibu seakan bertambah seiring dengan pesatnya laju arus modernisasi. Di era yang sedemikian instan dan bebas ini, sosok ibu harus tetap menjadi figur dan tuntunan bagi sang anak. Para ibu zaman now harus lebih mawas diri terhadap gejala-gejala yang ditimbulkan oleh arus modernisasi. Ibu zaman now harus lebih cakap dan intens dalam mengawasi interaksi bermedia sosial sang anak. Sebab, jika tidak demikian, sang anak bisa saja terjangkiti oleh virus-virus dan dampak bermedia sosial sebagaimana penjelasan sebelumnya.

Ibu zaman now juga harus memantau mutu perkembangan dan kompetensi pendidikan sang anak. Harus bisa memastikan sang anak mendapatkan pendidikan yang benar bukan yang menyimpang. Sebab, sudah jamak kita jumpai anak-anak remaja zaman now yang mendapat pola dan kompetensi pendidikan yang buruk. Hingga, hal itu pun berdampak kepada psikologi sang anak, acap kali remaja zaman now lebih memilih kehidupan yang hedonis-pragmatis dibandingkan hidup idealis dengan pendidikan yang bermutu.

Kendati demikian, juga harus diperkuat dengan pendidikan karakter atau akrabnya dikenal dengan akhlak. Sebab, pendidikan tanpa moral hanya akan berujung kepada kepongahan dan keangkuhan semata. Dan itulah sebagaimana pendidikan yang dimiliki oleh para koruptor, pelaku nepotisme, dan para penjarah uang rakyat.

Begitu juga sebaliknya, moral (pendidikan karakter) juga harus diimbangi dengan intelektual yang bermutu. Sebab, moral tanpa intelektual hanya berujung kepada kehampaan. Imbasnya pun, kepada pola kehidupan di zaman now ini, anak-anak yang tak berpendidikan akan terus tergilas bahkan habis dilekang zaman.

Maka dari itu, hemat penulis, tugas ibu zaman now memang lebih berat dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya, terutama dalam mengasah dan mengasuh pola pendidikan dan moral sang anak. Sebab, anak yang baik dan sukses terlahir dari pola asuh dan asih yang baik pula dari sosok seorang ibu. Anak-anak zaman sekarang adalah pemuka di hari esok. Oleh karenannya, para ibu zaman now harus lebih giat dalam mencetak kader-kader pemuda-pemudi yang bermutu demi hari esok. Wallahua’lam.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan