Hidup-Mati NU untuk NKRI

1,210 kali dibaca

Secara nominal, anggota Nahdlatul Ulama atau NU merupakan yang terbesar di Indonesia di antara organisasi-organisasi massa berbasis keagamaan. Bahkan, dari aspek organisasi kemasyarakan dan keagamaan, ia yang terbesar sedunia. Hampir satu abad ia menjadi garda depan perjuangan kemerdekaan dan kesatuan Negara Republik Indonesia dengan berpijak pada nilai-nilai Islam Nusantara dalam formula Ahlussunnah Waljamaah (Aswaja).

Saat sekarang ia berada di ambang bahaya karena berhadapan dengan gerakan penghancuran basis pemahaman Aswaja yang selama ini dipegang teguh oleh warga NU. Eksesnya bukan hanya pada keliaran pemikiran dan tindakan yang ditimbulkan, namun juga pada retaknya kesatuan Republik Indonesia yang selama ini ia junjung tinggi.

Advertisements

Dalam pengantar buku Khazanah Azwaja (2016), KH Ma’ruf Amin mengatakan bahwa ancaman itu datang dari tiga arah. Pertama, dari dalam tubuh NU yang dimotori oleh para pemuda yang karena kebelet untuk menggerakan lokomotif pemikiran warga NU, nekat memakai langgam pemikiran liberal dengan meninggalkan pakem berpikir atau manhaji yang selama ini dipegang teguh ulama NU.

Kedua, gerakan transnasional yang atas nama Islam bersyahwat mengislamkan Indonesia dengan mengubah konstitusi, hukum, dan sistem pemerintahan menjadi khilafah. Ketiga, gerakan historisida yang dimotori kaum Wahabi. Gerakan ketiga ini juga mengatasnamakan Ahlussunah Waljamaah dengan ciri khas purifikasi ajaran Islam dari anasir kultural, historis, dan lokalitas.

Di depan tiga ancaman ini, banyak warga NU yang bingung, bahkan sebagian terseret. Maklum, setiap gerakan tersebut ditata secara sistemik dengan kucuran funding yang tidak sedikit. Rata-rata penyandang dananya dari luar negeri. Para penyebarnya juga sudah dididik secara matang dan menguasai medan dakwah. Ditambah lagi beragam aliansi media yang mereka miliki. Sebab itu, agar warga NU tidak mudah terpengaruh gerakan massif tersebut, sangat penting memberikan patokan jelas tentang manhaj Aswaja yang dipegang NU, yaitu moderat, toleran, reformatif, dinamis, dan metodologis.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan