Hari*ini

8,722 kali dibaca

Jangan duduk di tepi jurang, katamu

Sayup kulihat jeram ngeri di bawah sana

Advertisements

Tapi hidup ini sendiri risiko, bukan?

Hidup kita hanya dijamin sebentar

Selebihnya terpulang pada masa

 

Jangan duduk di tepi jurang, katamu

Tapi ini sesekali ada juga semilir,

kedamaian serba pemandangan sekitar

Semata karena kamu di sebelahku?

Kau tersenyum: baik kita padami

resah ini

 

— pandemi serupa angin busuk

yang menyebar tanpa bau dan warna

ia hukuman sekaligus anugerah

ia kegelapan sekaligus pencerahan

ia ilmu pengetahuan sekaligus agama

ia manasuka yang kita pilih

meski konspirasinya amat licin

 

Manusia gelap dan manusia terang

Sama tersiksa sama terperangah

Negara buruk dan negara rapi

Sama terbangun dari kesendiriannya:

national interest!

Saatnya melepas ideologi, lembaga

resmi dan televisi, ujarmu

 

Hari ini, sama seperti Rabu lalu

Orang-orang masih menunggu

Waiting for Godot? Siapa yang tahu…

Kau baca Baudrillard, Foucault, Bourdieu

Harapan tentang sosiologi baru

Ujung sebelah sini: nihilisme

Ujung sebelah sana: duit-isme

Di tengahnya fanatisme dan

pembiusan massal

 

Hari ini aku belum minum jamu

Hari ini aku lihat matematika kehidupan

dikalahkan eksponensial kematian

Hari ini yang tumbang dan yang berdiri

sama dikalahkan oleh penjarakan

dan pemenjaraan

Kaukah itu yang mengintip dari jeruji

Halaman: 1 2 Show All

Tinggalkan Balasan