Gambaran Kecil Dunia Pesantren

1,599 kali dibaca

Di suatu hari, saya melewati tepi kota Purwokerto. Saya melewati beberapa anak bersarung yang berjalan di tepi menenteng tas keresek dan terlihat nasi bungkus di dalamnya. Saya menyempatkan berbincang dengan mereka.

“Assalamualaikum…” sapa saya pada mereka. “Waalaikumsalam..” jawab mereka bersamaan.

Advertisements

“Dari mana? Apa yang kalian bawa?” tanya saya.

“Dari warung beli makanan untuk nanti malam,” jawab seorang dari mereka. Saya sempat berbincang banyak dengan mereka sembari berjalan. Kebetulan arah rumah saya searah dengan pondok mereka.

Dari penggalan di atas, terlihat bahwa satu kepribadian dari seorang santri adalah kemandirian. Selain itu, ada beberapa hal yang didapat dari pesatren. Berikut merupakan hal yang didapatkan di pesantren:

Pertama, pesantren melatih kemandirian. Artinya, dalam pesantren, seorang santri dituntut untuk mandiri. Mandiri di sini, seorang santri harus bisa melakukan apapun sendiri. Di pesantren apapun yang dilakukan santri yang sudah dilepas oleh orang tua diserahkan kepada pengasuh sebagai orang tua di pesantren. Seorang santri selalu menyiapkan kebutuhannya sendiri. Seperti membersihkan pakaian, menyiapkan makanan, menyiapkan peralatan sekolah, dan lainnya lagi. Di sini kemandirian seorang santri terbentuk. Awalnya memang susah melakukan semua itu. Semula yang awalnya masih dibantu orang tua, di pesantren harus dilakukan sendiri. Jika santri tidak cepat beradaptasi dengan lingkungan pesantren, maka akan susah untuk mandiri dan enjoy dengan kehidupan pesantren.

Kedua, pesantren mengajarkan akhlak yang baik. Artinya, seorang santri pasti mengaji bab akhlak seperti kitab Ta’lim Muta’alim, Tanbihul Muta’alim, atau lainnya. Dari kitab itu, akhlak yang diajarkan adalah akhlak yang baik, baik kepada guru, kepada orang tua, kepada orang lain, dan lainnya yang ada dalam masyarakat. Santri luar biasa akhlaknya. Akhlak yang diajarkan dan dibentuk oleh pengasuh atau lainnya sangat menghargai kepada semua orang. Seperti contoh ketika santri melewati ustaz atau abah atau lainnya, pasti menunduk. Itu salah satu contoh akhlak yang diajarkan. Selain itu, dalam pergaulan sehari-hari ketika santri bergabung dengan anak lainnya terlihat adab yang dimiliki santri. Santri lebih menghargai dan sopan.

Halaman: First 1 2 3 Next → Last Show All

Tinggalkan Balasan