Darul Muttaqien, Pesantren Salaf Bervisi Global

5,765 kali dibaca

Pondok Darul Muttaqien memang dikenal sebagai pesantren salaf, namun kurikulumnya bervisi global. Diklaim sebagai pesantren salaf yang disinergikan dengan pendidikan modern, bukan pesantren salaf yang “dimodernkan”.

Didirikan pada 1965 oleh salah satu kiai ternama, KH  Cholil Asy’ari, Pesantren Darul Muttaqien berlokasi di Dusun Bolong, Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Lokasinya berada di daerah pegunungan, berjarak sekitar 10 kilometer dari pusat kota Temanggung. Saat ini, jumlah santri putra-putri mendekati 1000 jiwa, dengan jumlah ustadz sekitar 30 orang. Para santri dating dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Temanggung, Magelang, Kendal, Jambi, Palembang, Riau, dan Kalimantan.

Advertisements

Sebagai pesantren salaf yang disinergikan dengan pendidikan modern, Darul Muttaqien akan memastikan para santrinya memiliki keunggulan ilmu agama, keteguhan iman, berakhlakul karimah, dan menguasai teknologi sesuai dengan perkembangan global. Tak lupa, dalam kurikulum pendidikannya, Darul Muttaquen juga menanamkan nilai-nilai kebangsaan kepada seluruh santrinya.

Tetap dengan Sorogan

Menyandang status pesantren salaf, Darul Muttaqien tetap mewajibkan pengkajian kuning kepada semua santri. Terbukti, meskipun sudah disinergikan dengan pendidikan modern, pengkajian kitab kuning di pondok ini tetap dilakukan dengan sistem sorogan. Sistem sorogan tetap diterapkan dengan disiplin tinggi. Misalnya, ustadz dan ustadzah akan bersikap tegas dalam memberikan hukuman bagi santri yang tidak hafal atau tidak bisa membaca dengan benar.

Di sisi lain, sebagai pesantren salah yang disinergikan dengan pendidika modern, di Pondok Darul Muttaqien juga diselenggarakan Pendidikan formal. Ada Madrasah Ibtidaiyah (setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (SMP), dan Madrasah Aliyah (SMA). Selain itu, Pesantren Darul Muttaqien juga membuka pesantren tahfidzul Quran yang diberikan tempat dan bimbingan khusus. Ada juga pesantren Dhu’afa, yang dikhususkan bagi santri yatim/piatu/yatim piatu/tidak mampu. Di sini, santri tidak dipungut biaya baik dari SPP ataupun biaya makan.

Pengajian untuk Masyarakat

Yang menarik, tak hanya menyelenggarakan Pendidikan untuk santri, Pesantren Muttaqien juga membuat program-program untuk masyarakat umum di sekitar pesantren. Misalnya, ada pengajian mingguan yang diadakan tiap Senin mulai pukul 11:00. Ini biasanya diikuti oleh warga sekitar pondok. Contoh lain, ada “Mujahadah Selapanan” tiap Ahad Wage yang dimulai pukul 08:00. Ini biasanya diikuti oleh semua santri, orang tua santri, dewan guru, dewan asatidz, dan masyarakat umum. Selapanan ini sekaligus juga menjadi kesempatan bagi santri untuk bertemu dengan orang tua mereka selain hari Jumat.

Multi-Page

Tinggalkan Balasan